Penilaian merupakan hal yang fundamental. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian keputusan yang baik sehingga diperlukan informasi yang tepat dan relevan. Pengumpulan, pengaturan, dan penyajian informasi pendidikan itu menjadi tugas dan tanggung jawab para pendidik profesional.
Tujuan penilaian itu bermacam-macam.
Tujuan yang bermacam-macam itu dapat diklasifikasikan berdasar atas beberapa
hal, misalnya berdasarkan fungsi penilaian itu sendiri di dalam proses
pendidikan.
Berdasarkan atas fungsinya, penilaian
dimaksudkan untuk memenuhi tiga kelompok kebutuhan yaitu kebutuhan psikologik,
kebutuhan didaktik, dan kebutuhan administratif.
Kebutuhan
psikologik
Setiap orang yang terlibat dalam usaha
pendidikan secara psikologik memerlukan informasi yang dapat dijadikannya
sebagai rangka acuan (frame of reference)
dalam menentukan di mana dia sekarang dan ke mana dia harus bergerak menuju
tujuan pendidikan yang hendak dicapainya.
Dalam tiap usaha manusia pada umumnya
selalu dibutuhkan penilaian terhadap usaha-usaha yang telah dilakukannya, yang
berguna sebagai bahan orientasi untuk menghadapi usaha-usahanya yang lebih
jauh. Memang secara psikologis orang selalu mengetahui sudah sampai sejauh mana
dia berjalan menuju kepada tujuan yang ingin atau yang seharusnya dicapainya.
Kebutuhan
Didaktik
Hasil-hasil penilaian sangat besar
manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan didaktik. Misalnya, untuk motivasi belajar,
untuk mengetahui cocok tidaknya bahan pelajaran, untuk mengetahui tepat dan
tidaknya gaya mengajar dan cara-cara mengajar, untuk mengetahui tepat dan
tidaknya kurikulum yang berlaku, untuk mengetahui siapa-siapa yang memerlukan
pertolongan khusus (karena mendapat kesukaran), dan siapa-siapa yang memerlukan
tugas tambahan (karena kemajuan belajarnya melebihi teman-temannya), dan
sebagainya.
Kebutuhan
Administratif
Untuk keperluan tindak-tindak
administratif, penilaian adalah mutlak harus dilakukan. Oleh karena itu,
seluk-beluk hal ini harus mendapat perhatian seperlunya. Agar penilaian dapat
mencerminkan apa yang dinilai hendaknya penilaian dilakukan secara periodik,
jangan hanya sekali dalam 4 bulan atau 6 bulan. Makin sering dalam batas waktu
tertentu, makin baik. Hasil penilaian itu sendiri harus segera diberitahukan
kepada murid-murid.
Evaluasi
Untuk Mengetahui Pencapaian Tujuan
Evaluasi digunakan dalam mengetahui
pencapaian pada siswa yang dimaksudkan untuk membantu guru mengetahui tingkat
keberhasilannya terhadap tujuan yang telah ditetapkannya. Evaluasi yang dapat
digunakan dalam pemberian materi sastra dapat dilakukan melalui tes maupun
non-tes. Meskipun tes merupakan alat yang dianggap dapat mengukur secara tepat
dan membantu guru dengan mudah, namun kebanyakan evaluasi dengan tes lebih
mengarah pada pencapaian indikator pada ranah kognitif saja. Sedangkan evaluasi
non-tes dapat mencapai ketiga ranah sekaligus, meskipun tidak efesien dalam
menilai setiap individu belajar. Akan tetapi, dalam pembelajaran sastra pada
siswa lebih baik menggunakan alat evaluasi non-tes karena dengan alat itu
pencapaian tujuan pada siswa dapat dilihat secara maksimal. Siswa dapat secara
bebas mengkreasikan pengetahuan mereka terhadap sastra terutama dalam
aplikasinya pada ranah afektif dan psikomotorik. Siswa tidak terkekang pada
keterbatasan soal tes tertulis yang terkadang membatasi pengetahuan mereka
tersebut dalam kata-kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar