Hakikat bahasa adalah suatu konsep yang mendasar
tentang bahasa. Hakikat bahasa ini antara lain:
1. Bahasa adalah bunyi.
Kata
bunyi berbeda dengan kata suara. Menurut Kridaklaksana (1983:27) bunyi adalah
pesan dari pusat saraf sebagai akibat dari gendang telinga yang bereaksi karena
perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Oleh karena itu, banyak ahli menyatakan
bahwa yang disebut bahasa itu adalah yang sifatnya primer, dapat diucapkan, dan menghasilkan bunyi. Dengan
demikian, bahasa tulis adalah bahasa sekunder
yang sifatnya berupa rekaman dari bahasa lisan, yang apabila dibacakan/dihafalkan
tetap melahirkan bunyi juga. Sebagai bunyi, bahasa berfungsi untuk menyampaikan
pesan lambang dari kebahasaan sebagaimana disebutkan bahwa bahasa juga bersifat
lambang.
2. Bahasa itu bermakna.
Bahasa
sebagai
suatu
hal
yang bermakna dan
berkaitan erat dengan sistem
lambang bunyi. Oleh sebab itu,
makna
dilambangkan dengan suatu pengertian, suatu konsep, sutau ide, atau suatu
pikiran, yang hendak disampaikan melalui wujud bunyi bahasa yang bermakna.
3. Bahasa adalah lambang.
Dalam
bidang ilmu, istilah lambang berada dalam kajian semiotika atau semiologi.
Lambang sendiri sering
disamakan dengan simbol. Dengan demikian, bahasa sebagai lambang artinya
memiliki simbol untuk menyampaikan pesan kepada lawan tutur. Ia berfungsi untuk
menegaskan bahasa yang hendak disampaikan.
4. Bahasa itu bersistem.
Sebagai sebuah sistem, bahasa memiliki konsep
sistematis dan sistemik. Sistematis dapat diartikan bahwa bahasa itu tersusun
menurut suatu pola yang
selalu berkaitan, tidak tersusun acak. Selain sistematis, bahasa juga sistemik. Sistemik maksudnya
bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi juga terdiri atas sub-sub
sistem atau sistem bawahan. Subsistem-subsistem
itu antara lain: subsistem fonologi, subsistem morfologi, subsistem sintaksis, subsistem semantik. Dengan demikian, sebagai sebuah sistem, bahasa berfungsi
untuk memilah kajian morfologi, fonologi, sintaksi, dan semantik.
5. Bahasa itu arbitrer.
Arbitrer
dapat diartikan sewenag-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka. Arbitrer
diartikan pula dengan tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang
berwujud bunyi) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang
tersebut. Hal ini berfungsi untuk memudahkan orang dalam melakukan tindakan
kebahasaan.
6. Bahasa itu konvensional.
Bahasa merupakan hasil kesepakatan bersama. Hal inilah
yang kemudian memunculkan aturan-aturan dalam ketatabahasaan.
7. Bahasa itu unik.
Bahasa
dikatakan memiliki sifat yang unik karena setiap bahasa memiliki ciri khas
sendiri yang dimungkinkan tidak dimiliki oleh bahasa yang lain. Ciri khas ini
menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata. Sistem pembentukan kalimat
dan sistem-sistem lainnya. Di antara
keunikan yang dimiliki bahasa adalah
adanya tekanan
kata yang tidak hanya
bersifat
morfemis, melainkan sintaksis. Bahasa bersifat unik berfungsi untuk membedakan
antara bahasa yang satu dengan lainnya.
8. Bahasa itu bersifat universal.
Keuniversalan
bahasa dapat dibuktikan dengan adanya sifat dan ciri-ciri sama yang dimiliki
oleh bahasa-bahasa di dunia. Persamaan
itu berupa kepemilikan bunyi vokal dan konsonan, kegramatikalan bahasa, dan kepemilikan
fungsi pada kalimat. Oleh sifatnya yang universal ini, bahasa memiliki fungsi yang sangat umum dan menyeluruh
dalam tindakan komunikasi.
9. Bahasa itu bervariasi.
Setiap
masyarakat bahasa pasti memiliki variasi atau ragam dalam bertutur. Variasi
bahasa dapat terjadi secara idiolek, dialek, kronolek, sosiolek, dan
fungsional.
10. Bahasa itu dinamis
Hampir
di setiap tindakan manusia selalu
menggunakan bahasa. Akibat setiap
tindakan manusia sering berubah-ubah seiring perubahan zaman yang diikuti
oleh perubahan pola pikir manusia, bahasa yang digunakan pun sering memiliki perubahan. Inilah yang
dimaksud dengan dinamis. Dengan kata lain, bahasa tidak statis, tetapi akan
terus berubah mengikuti kebutuhan dan tuntutan pemakai bahasa.
11. Bahasa itu produktif.
Bahasa selalu menghasilkan sesuatu. Hal ini dapat
dilihat dari perbandingan antara unsur dan daya pemakaiannya. Bunyi à kata à frasa à klausa à kalimat à paragraf à wacana
12. Bahasa itu manusiawi.
Bahasa
yang manusiawi adalah bahasa yang lahir alami oleh manusia sebagai penutur bahasa
dimaksud. Hal ini dikarenakan pada binatang belum tentu ada
bahasa meskipun binatang dapat berkomunikasi.
2 komentar:
sumbernya dari mana?
sumbernya campur-campur, dari buku linguistik chaer, oka dan suparno, dari situs internet juga ada. semuanya saling melengkapi aza. klo masih kurang, ntar mau dicari lagi sumber tambahannya.
Posting Komentar