Sabtu, 06 Oktober 2012

SASTRA FANTASI DALAM FANTASY FIESTA 2010


A. Pendahuluan
Sastra fantasi berasal dari dongeng-dongeng rakyat yang kemudian dilanjutkan kepada mitos-mitos klasik tradisi lisan. Sastra fantasi untuk anak-anak dan remaja muncul di abad ke-19 dengan dipublikasikannya karya yang berjudul Alice in Wonderland oleh Hans Cristian Andersen dan Lewis Carroll.  Karya ini dipenuhi dengan imajinasi dunia anak-anak yang jauh dari kebenaran dunia nyata. Binatang-binatang yang dihadirkan mampu berbicara. Semuanya begitu apik disajikan dengan misteri yang dikombinasikan dalam pengalaman seorang anak bernama Alice.
Fantasi mengacu kepada genre sastra tertentu. Sastra fantasi ditulis untuk anak-anak dan remaja. Meskipun, yang mengonsumsi sastra fantasi juga dapat dinikmati oleh orang dewasa. Fantasi merupakan hasil akhir dari proses mental berimajinasi. Ia melibatkan perakitan imajinasi kepribadian yang lebih sistematis. Sastra fantasi merupakan fiksi imajinatif yang mampu mengeksplorasi kehidupan yang dipenuhi misteri tanpa dibatasi ukuran ruang dan waktu. Dengan kata lain, fantasi sastra merupakan bentuk lain dari mitos dan perjuangan antara yang baik dan jahat yang menggambarkan penyihir, peri, hutan yang gelap, mantra, hantu, hingga naga. Semuanya merupakan hasil imajinasi manusia yang didasarkan pada kisah hidup mereka sendiri, pengalaman, harapan, impian, dan rasa takut.
Fantasi ini diawali dari sebuah lamunan yang mengantarkan seseorang pada gambaran-gambaran yang berasal dari dunia nyata,maupun gambaran yang memang diciptakan di dalam imajinasi. Akan tetapi, ada beberapa orang yang tidak setuju dengan adanya fantasi yang dihasilkan dari lamunan. Menurut mereka lamunan hanya membuang waktu. Selain itu, lamunan yang terus dilakukan menyebabkan seseorang menjadi lemah menghadapi dunia nyatanya sendiri. Ia akan menolak bahkan melawan keberadaan permasalahan yang dihadirkan di dunia nyata. Oleh karena itu, para kritikus menganggap fantasi merupakan wujud kepengecutan moral dan psikologis seseorang yang lari dari kenyataan dan cenderung kontraproduktif.
Pada sisi yang lain, yaitu mereka yang berpihak pada fantasi berpendapat berbeda. Menurut mereka, fantasi dapat memfasilitasi seseorang untuk menghindari masalah, menjadikannya tangguh, dan mampu mengatasi beban hidup. Fantasi memungkinkan argumen dapat berlangsung secara produktif. Dengan demikian, seseorang yang berfantasi akan mendorong dirinya untuk merancang skenario alternatif atau mencoba peran baru untuk menghindari atau mengatasi resiko. Oleh karena itu, pendukung ini mengharapkan fantasi terus dibudidayakan.
Keberadaan fantasi yang mendapat pro-kontra memang tidak dapat dihindari. Akan tetapi, ada seseorang yang berusaha menempatkan dirinya di tengah perseteruan tersebut, yaitu Harvey Cox  yang berpendapat bahwa fantasi adalah imajinasi yang dikembangkan dan diteruskan untuk mengatasi struktur kenyataan sehari-hari. Agar fantasi itu dinamis dan kreatif, fantasi itu harus selalu berpangkal dari kenyataan dan pulang ke kenyataan. Apabila fantasi yang berpangkal pada kenyataan, namun tidak dipulangkan kepada kenyataan, akibatnya hanya lamunan kosong yang diperoleh. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus akan membuat seseorang terhambat perkembangan nilai-nilai di dalam dirinya.
Fantasi memiliki enam kualitas, antara lain:
1.    meniru dan derivatif, karena fantasi tergantung pada gambar yang pernah ada.
2.    original dan kreatif, karena berupa perakitan terhadap potongan-potongan yang dulu menjadi bentuk baru yang tidak pernah ada.
3.    konservatif, karena menciptakan kembali yang tidak ada.
4.    tempat efektif untuk perubahan, pembaharuan, pembebasan, dan penolakan terhadap keterikatan, serta menghasilkan sesuatu yang belum ada, dan menguraikan kemungkinan terhadap masa depan.
5.    memiliki cita-cita ideal yang transenden sehingga menjadi sarana pemupukan agama.
6.    subversive, merusak pilar ortodoksi, dan mengekspos kepentingan pribadi yang disembunyikan di balik konvensi dan kehormatan.

Biasanya sastra fantasi yang mendapat perhatian adalah fantasi yang menangkap keanehan yang tidak pernah terjadi di dunia nyata. Hal ini akan menjadi pertanyaan dari rasa keingintahuan pembaca untuk terus berkelana di dunia imajinasi penulis.
Fantasy Fiesta merupakan antologi cerita fantasi yang dibukukan. Buku tersebut dipenuhi daya fantasi penulisnya yang merupakan karya terbaik anak Indonesia. Adapun cerita fantasi yang dihadirkan, yaitu:
1.    Bocah Serigala dan Isyarat-Isyarat Api. Fantasi ini menceritakan tentang anak laki-laki yang bernama Cakar Serigala Memecah Bulan. Ia berusaha menyelamatkan sukunya dari bencana gunung merapi. Berita gunung merapi tersebut diperolehnya dari seekor serigala. Kemampuannya dalam memahami bahasa serigala mengantarkannya untuk menyelamatkan sukunya.
2.    Hujan. Sebuah fantasi yang melibatkan kehadiran makhluk-makhluk gaib yang terlihat di etalase sebuah toko misterius. Ternyata toko tersebut menyisakan sebuah cerita tentang seorang anak yang terbunuh dan seorang ayah yang juga terbunuh karena ingin menyelamatkan anaknya.
3.    Candu Aksara. Kisah fantasi kontemporer tentang seseorang yang memiliki kebiasaan untuk menikmati bahkan memakan buku.
4.    Boxinite. Rangkaian pertandingan tinju masa depan dengan menghadirkan alien.
5.    Aku Hidup Seribu Tahun. Fantasi kepahlawanan yang menceritakan seorang pria yang berumur panjang. Ia memiliki kekuatan yag hebat, namun menjadi lemah ketika tragedy di dalam hidupnya datang berulang, khususnya ketia ia tidak mampu menyelamatkan orang yang dicintainya.
6.    Api. Fantasi ini menggunakan latar belakang legenda rakyat Bali, Rangda. Penulis menghadirkan kekuatan supranatural dalam mengungkap misteri “si penyulut api.”
7. Apollyon. Fantasi ini menceritakan perjuangan seorang manusia biasa melawan kekuatan supranatural.
8.    Kota Para Penjarah. Kisah petualangan yang dipenuhi dengan pembalas-dendaman antara yang dijarah menjadi penjarah dan terus menerus hingga kematian mendatangi mereka.
9.    Sang Pelukis. Fantasi yang dipenuhi dengan kepahlawanan tokoh. Fantasi ini menceritakan seseorang dengan kekuatan untuk mengubah impian menjadi kenyataan.
10. Anak Lelaki dan si Pengubah Wujud. Fantasi dalam wujud dongeng yang menceritakan tentang pembalasan dendam yang terus menuai permasalahan yang tidak ada hentinya.
11. Kerinduan Buku. Fantasi ini bercerita tentang hubungan penulis sebagai “dewa” dan tokoh-tokoh dalam cerita rekaannya.
12. Dewa laut Istana Camar. Fantasi yang menceritakan tentang arti kerja sama dan nilai-nilai persahabatan dalam hidup, pekerjaan.
13. Moka si Mobil Jelaga. Fantasi dongeng yang mengajarkan untuk tidak menilai sesuatu dari penampilan. Sesuatu yang tampak tidak berguna bisa menjadi berguna dengan kreativitas dan usaha sepenuh hati, serta niat tulus untuk membantu sesama.
14. Drama Terhebat yang Pernah Ada. Fantasi yang menceritakan tentang para dewa mitologi yang mementaskan drama “sejarah” mereka sendiri dengan topeng-topeng berupa nama-nama yang berbeda.
15. Rhytma. Fantasi dongeng yang menceritakan tentang wanita yang tidak suka dipimpin pria.
16. Labirin. Fantasi ini menceritakan tentang cerita di dalam cerita yang dibuat dan diskenario oleh sang penciptanya.
17. Nama Terlarang di Angkasa. Kisah fantasi kontemporer ini mengeksplorasi alam bawah sadar manusia dan kekuatan supranatural yang mengganggunya.
18. Speak of the Devil: Perangkap. Fantasi yang menceritakan pertarungan antara manusia dan makhluk iblis. Akan tetapi, dengan perangkap iblis, manusia pun terjerat dalam perangkap.
19. Hari Terakhir. Fantasi yang menghadirkan pertarungan antara manusia yang menghakimi dewanya.
20. Matahari Sylvania. Fantasi yang menceritakan tentang perebutan kekuasaan kerajaan yang dipimpin oleh wanita.

B. Pengkategorian Fantasi
Fantasi dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain: cerita rakyat, fantasi campuran, dan fantasi heroik-etis. Cerita rakyat adalah tradisi lisan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat tradisional. Cerita rakyat antara lainnya adalah dongeng. Sedangkan fantasi campuran merupakan gabungan antara dunia nyata dan fantasi. Fantasi campuran ini berisikan perjalanan dan petualangan dalam ruang dan waktu. Kategori yang terakhir adalah fantasi heroik-etis. Fantasi ini menghadirkan petualangan kepahlawanan dengan tokoh protagonis yang penuh dengan konsekuensi-konsekuensi yang tidak terduga dalam mengambil keputusan moral.


C. Fantasi dalam Fantasy Fiesta
Pada antologi cerita fantasi, terdapat ketiga jenis fantasi yang telah disebutkan sebelumnya. Fantasi yang menceritakan dongeng dapat ditemukan di antaranya pada Bocah Serigala dan Isyarat-Isyarat Api. Fantasi ini menceritakan tentang anak laki-laki yang bernama Cakar Serigala Memecah Bulan. Ia adalah anak dari Cakar Gagak Membelah Gunung. Fantasi ini menghadirkan dongeng ringan yang dapat dinikmati siapa saja. Penulis menghadirkan roh-roh yang menjadi kepercayaan sebuah suku yang terletak di pedalaman. Roh-roh yang dihadirkan itu antara lain, roh gunung, roh laut, dan roh tanah. Fantasi ini berusaha menceritakan tentang seorang anak yang bernama Cakar Serigala Memecah Bulan yang pernah menyelamatkan seekor anak serigala. Hingga akhirnya ia pun memiliki kemampuan memahami bahasa serigala. Ternyata, kemampuannya ini membuat sukunya selamat dari bencana gunung merapi setelah mendapat pesan larangan dari sahabatnya, serigala.
Fantasi campuran yang berisikan perjalanan ruang dan waktu dapat dibaca dengan jelas pada Boxinite.  Cerita di sini awal mulanya menceritakan olah raga tinju yang tidak hanya digemari di Bumi, melainkan di galaksi planet lain pun menyukainya, meski dengan nama penyebutan yang berbeda-beda. Hal ini terdapat pada kutipan berikut “Di Bumi ada tinju, Planet X31 di Galaksi Andromeda punya boxinite, Turbosolerum di Centraurus-A punya xiatermit. Galaksi boleh terpisah, ras boleh beda, tapi semua punya kesamaan. Menaklukan lawan di atas ring.” Demikianlah, penulis memperkenalkan seorang tokoh pemuda yang masih usia 18 tahun sebagai petinju amatiran di Indonesia, namun ia dalam hal ini berprofesi sebagai slackboy. Ia dilibatkan pada arena antar-galaksi. Makhluk-makhluk fantasi pun mulai direkayasa oleh penulis dengan menghadirkan alien-alien, di antaranya “Gring-X petarung X31. Usianya enam puluh tahun matahari X1, setara dengan tiga puluh tahun umur manusia, jika dihitung dari perputaran Bumi mengelilingi Matahari Tatasurya.” Selain makhluk galaksi yang dijadikan daya fantasi penulis, penggambaran latarnya pun merupakan hasil imajinasi penulis yang berbeda. Latar ring yang dilukiskan penulis “Ring Boxinite berbentuk persegi delapan. Luasnya satu setengah kali ring tinju Bumi. Pinggiran ring dibatasi tali pengaman setinggi lima meter.”
Fantasi heroik-etis terdapat salah satunya pada cerita Aku Hidup Seribu Tahun. Fantasi ini menceritakan tentang sisi kepahlawanan seorang pemuda yang ternyata usianya sudah ribuan tahun. Dia memiliki kekuatan dahsyat yang membuatnya menjadi makhluk abadi. Akan tetapi, keabadiannya ini menjadi dilemma yang berkepanjangan. Satu per satu ia harus dipaksa melihat orang-orang yang disayanginya meninggal. Dan yang terakhir adalah Kanara, seorang gadis yang gagal diselamatkannya dari Nifalr. Dalam hal ini, penulis menjadikan Nifalr sebagai makhluk neraka yang badannya tinggi, kulit gelap bersisik, dengan rambut lurus menyerupai duri. Sedangkan tokoh utamanya digambarkan sebagai manusia biasa yang kemudian menjadi makhluk yang mengerikan ketika berubah untuk sebuah pertarungan. Selain makhluk-makhluk fantasi tersebut, penulis menyempurnakan ceritanya dengan menghadirkan magi, sejenis dukun atau penyihir yang membantu melawan Nifalr.