A. Pendahuluan
Sastra fantasi berasal dari dongeng-dongeng rakyat
yang kemudian dilanjutkan kepada mitos-mitos klasik tradisi lisan. Sastra
fantasi untuk anak-anak dan remaja muncul di abad ke-19 dengan
dipublikasikannya karya yang berjudul Alice
in Wonderland oleh Hans Cristian Andersen dan Lewis Carroll. Karya ini dipenuhi dengan imajinasi dunia
anak-anak yang jauh dari kebenaran dunia nyata. Binatang-binatang yang
dihadirkan mampu berbicara. Semuanya begitu apik disajikan dengan misteri yang
dikombinasikan dalam pengalaman seorang anak bernama Alice.
Fantasi mengacu kepada genre
sastra tertentu. Sastra fantasi ditulis untuk anak-anak dan remaja. Meskipun,
yang mengonsumsi sastra fantasi juga dapat dinikmati oleh orang dewasa. Fantasi
merupakan hasil akhir dari proses mental berimajinasi. Ia melibatkan perakitan
imajinasi kepribadian yang lebih sistematis. Sastra fantasi merupakan fiksi
imajinatif yang mampu mengeksplorasi kehidupan yang dipenuhi misteri tanpa
dibatasi ukuran ruang dan waktu. Dengan kata lain, fantasi sastra merupakan
bentuk lain dari mitos dan perjuangan antara yang baik dan jahat yang
menggambarkan penyihir, peri, hutan yang gelap, mantra, hantu, hingga naga.
Semuanya merupakan hasil imajinasi manusia yang didasarkan pada kisah hidup
mereka sendiri, pengalaman, harapan, impian, dan rasa takut.
Fantasi ini diawali dari
sebuah lamunan yang mengantarkan seseorang pada gambaran-gambaran yang berasal
dari dunia nyata,maupun gambaran yang memang diciptakan di dalam imajinasi.
Akan tetapi, ada beberapa orang yang tidak setuju dengan adanya fantasi yang
dihasilkan dari lamunan. Menurut mereka lamunan hanya membuang waktu. Selain
itu, lamunan yang terus dilakukan menyebabkan seseorang menjadi lemah
menghadapi dunia nyatanya sendiri. Ia akan menolak bahkan melawan keberadaan
permasalahan yang dihadirkan di dunia nyata. Oleh karena itu, para kritikus
menganggap fantasi merupakan wujud kepengecutan moral dan psikologis seseorang
yang lari dari kenyataan dan cenderung kontraproduktif.
Pada sisi yang lain, yaitu
mereka yang berpihak pada fantasi berpendapat berbeda. Menurut mereka, fantasi
dapat memfasilitasi seseorang untuk menghindari masalah, menjadikannya tangguh,
dan mampu mengatasi beban hidup. Fantasi memungkinkan argumen dapat berlangsung
secara produktif. Dengan demikian, seseorang yang berfantasi akan mendorong
dirinya untuk merancang skenario alternatif atau mencoba peran baru untuk
menghindari atau mengatasi resiko. Oleh karena itu, pendukung ini mengharapkan
fantasi terus dibudidayakan.
Keberadaan fantasi yang
mendapat pro-kontra memang tidak dapat dihindari. Akan tetapi, ada seseorang
yang berusaha menempatkan dirinya di tengah perseteruan tersebut, yaitu Harvey
Cox yang berpendapat bahwa fantasi adalah
imajinasi yang dikembangkan dan diteruskan untuk mengatasi struktur kenyataan
sehari-hari. Agar fantasi itu dinamis dan kreatif, fantasi itu harus selalu
berpangkal dari kenyataan dan pulang ke kenyataan. Apabila fantasi yang berpangkal pada kenyataan,
namun tidak dipulangkan kepada kenyataan, akibatnya hanya lamunan kosong yang
diperoleh. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus akan membuat seseorang terhambat
perkembangan nilai-nilai di dalam dirinya.
Fantasi memiliki enam kualitas, antara lain:
1. meniru dan derivatif, karena fantasi
tergantung pada gambar yang pernah ada.
2. original dan kreatif, karena berupa perakitan
terhadap potongan-potongan yang dulu menjadi bentuk baru yang tidak pernah ada.
3. konservatif, karena menciptakan kembali yang
tidak ada.
4. tempat efektif untuk perubahan, pembaharuan,
pembebasan, dan penolakan terhadap keterikatan, serta menghasilkan sesuatu yang
belum ada, dan menguraikan kemungkinan terhadap masa depan.
5. memiliki cita-cita ideal yang transenden
sehingga menjadi sarana pemupukan agama.
6. subversive, merusak pilar ortodoksi, dan
mengekspos kepentingan pribadi yang disembunyikan di balik konvensi dan
kehormatan.
Biasanya sastra fantasi yang
mendapat perhatian adalah fantasi yang menangkap keanehan yang tidak pernah
terjadi di dunia nyata. Hal ini akan menjadi pertanyaan dari rasa keingintahuan
pembaca untuk terus berkelana di dunia imajinasi penulis.
Fantasy Fiesta
merupakan antologi cerita fantasi yang dibukukan. Buku tersebut dipenuhi daya
fantasi penulisnya yang merupakan karya terbaik anak Indonesia. Adapun cerita
fantasi yang dihadirkan, yaitu:
1. Bocah
Serigala dan Isyarat-Isyarat Api. Fantasi ini menceritakan tentang anak
laki-laki yang bernama
Cakar Serigala Memecah Bulan. Ia berusaha menyelamatkan sukunya
dari bencana gunung merapi.
Berita gunung merapi tersebut diperolehnya dari seekor serigala. Kemampuannya
dalam memahami bahasa serigala mengantarkannya untuk menyelamatkan sukunya.
2. Hujan.
Sebuah
fantasi
yang melibatkan kehadiran makhluk-makhluk gaib yang terlihat di etalase sebuah
toko misterius. Ternyata
toko tersebut menyisakan sebuah cerita tentang seorang anak yang terbunuh dan
seorang ayah yang juga terbunuh karena ingin menyelamatkan anaknya.
3. Candu
Aksara. Kisah fantasi kontemporer tentang seseorang yang memiliki kebiasaan untuk menikmati bahkan memakan
buku.
4. Boxinite.
Rangkaian
pertandingan tinju masa depan dengan menghadirkan alien.
5. Aku
Hidup Seribu Tahun. Fantasi kepahlawanan yang menceritakan seorang
pria yang berumur
panjang. Ia memiliki
kekuatan yag hebat, namun menjadi lemah ketika tragedy di dalam hidupnya datang
berulang, khususnya ketia ia tidak mampu menyelamatkan orang yang dicintainya.
6. Api.
Fantasi ini menggunakan latar belakang legenda rakyat Bali, Rangda. Penulis
menghadirkan kekuatan supranatural dalam mengungkap misteri “si penyulut api.”
7. Apollyon. Fantasi
ini menceritakan
perjuangan seorang manusia biasa melawan kekuatan supranatural.
8. Kota
Para Penjarah. Kisah petualangan yang dipenuhi dengan pembalas-dendaman
antara yang dijarah menjadi penjarah dan terus menerus hingga kematian
mendatangi mereka.
9. Sang
Pelukis. Fantasi yang dipenuhi dengan kepahlawanan tokoh. Fantasi ini
menceritakan seseorang dengan kekuatan untuk mengubah impian menjadi
kenyataan.
10. Anak
Lelaki dan si Pengubah Wujud. Fantasi dalam wujud dongeng yang menceritakan
tentang pembalasan dendam yang terus menuai permasalahan yang tidak ada
hentinya.
11. Kerinduan
Buku. Fantasi ini bercerita tentang hubungan penulis sebagai
“dewa” dan tokoh-tokoh dalam cerita rekaannya.
12. Dewa laut
Istana Camar. Fantasi yang menceritakan tentang arti kerja sama dan nilai-nilai persahabatan
dalam hidup, pekerjaan.
13. Moka si
Mobil Jelaga. Fantasi dongeng yang mengajarkan untuk tidak
menilai
sesuatu dari penampilan. Sesuatu yang tampak
tidak berguna
bisa menjadi
berguna dengan kreativitas
dan
usaha sepenuh hati, serta
niat tulus untuk membantu sesama.
14. Drama
Terhebat yang Pernah Ada. Fantasi yang menceritakan
tentang para dewa mitologi yang mementaskan drama “sejarah” mereka sendiri
dengan topeng-topeng berupa nama-nama yang berbeda.
15. Rhytma.
Fantasi dongeng yang menceritakan tentang wanita yang tidak suka dipimpin pria.
16. Labirin.
Fantasi ini menceritakan tentang cerita di dalam cerita yang dibuat dan
diskenario oleh sang penciptanya.
17. Nama
Terlarang di Angkasa. Kisah fantasi kontemporer ini
mengeksplorasi alam bawah sadar manusia dan kekuatan supranatural yang
mengganggunya.
18. Speak of
the Devil: Perangkap. Fantasi yang menceritakan pertarungan antara manusia
dan makhluk iblis. Akan tetapi, dengan perangkap iblis, manusia pun terjerat
dalam perangkap.
19. Hari
Terakhir. Fantasi yang menghadirkan pertarungan antara manusia yang
menghakimi dewanya.
20. Matahari
Sylvania. Fantasi yang menceritakan tentang perebutan kekuasaan kerajaan
yang dipimpin oleh wanita.
B.
Pengkategorian Fantasi
Fantasi dapat dibedakan
menjadi tiga, antara lain: cerita rakyat, fantasi campuran, dan fantasi
heroik-etis. Cerita rakyat adalah tradisi lisan yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat tradisional. Cerita rakyat antara lainnya adalah dongeng. Sedangkan
fantasi campuran merupakan gabungan antara dunia nyata dan fantasi. Fantasi
campuran ini berisikan perjalanan dan petualangan dalam ruang dan waktu.
Kategori yang terakhir adalah fantasi heroik-etis. Fantasi ini menghadirkan
petualangan kepahlawanan dengan tokoh protagonis yang penuh dengan
konsekuensi-konsekuensi yang tidak terduga dalam mengambil keputusan moral.
C.
Fantasi dalam Fantasy Fiesta
Pada antologi cerita fantasi,
terdapat ketiga jenis fantasi yang telah disebutkan sebelumnya. Fantasi yang
menceritakan dongeng dapat ditemukan di antaranya pada Bocah Serigala dan Isyarat-Isyarat Api. Fantasi ini menceritakan
tentang anak
laki-laki yang bernama
Cakar Serigala Memecah Bulan. Ia adalah anak dari Cakar Gagak Membelah Gunung.
Fantasi ini menghadirkan dongeng ringan yang dapat dinikmati siapa saja. Penulis
menghadirkan roh-roh yang menjadi kepercayaan sebuah suku yang terletak di
pedalaman. Roh-roh yang dihadirkan itu antara lain, roh gunung, roh laut, dan
roh tanah. Fantasi ini berusaha menceritakan tentang seorang anak yang bernama
Cakar Serigala Memecah Bulan yang pernah menyelamatkan seekor anak serigala.
Hingga akhirnya ia pun memiliki kemampuan memahami bahasa serigala. Ternyata,
kemampuannya ini membuat sukunya selamat dari bencana gunung merapi setelah
mendapat pesan larangan dari sahabatnya, serigala.
Fantasi campuran yang
berisikan perjalanan ruang dan waktu dapat dibaca dengan jelas pada Boxinite. Cerita di sini awal mulanya menceritakan olah
raga tinju yang tidak hanya digemari di Bumi, melainkan di galaksi planet lain
pun menyukainya, meski dengan nama penyebutan yang berbeda-beda. Hal ini
terdapat pada kutipan berikut “Di Bumi ada tinju, Planet X31 di Galaksi
Andromeda punya boxinite, Turbosolerum di Centraurus-A punya xiatermit. Galaksi
boleh terpisah, ras boleh beda, tapi semua punya kesamaan. Menaklukan lawan di
atas ring.” Demikianlah, penulis memperkenalkan seorang tokoh pemuda yang masih
usia 18 tahun sebagai petinju amatiran di Indonesia, namun ia dalam hal ini
berprofesi sebagai slackboy. Ia
dilibatkan pada arena antar-galaksi. Makhluk-makhluk fantasi pun mulai
direkayasa oleh penulis dengan menghadirkan alien-alien, di antaranya “Gring-X
petarung X31. Usianya enam puluh tahun matahari X1, setara dengan tiga puluh
tahun umur manusia, jika dihitung dari perputaran Bumi mengelilingi Matahari
Tatasurya.” Selain makhluk galaksi yang dijadikan daya fantasi penulis,
penggambaran latarnya pun merupakan hasil imajinasi penulis yang berbeda. Latar
ring yang dilukiskan penulis “Ring Boxinite berbentuk persegi delapan. Luasnya
satu setengah kali ring tinju Bumi. Pinggiran ring dibatasi tali pengaman
setinggi lima meter.”
Fantasi heroik-etis terdapat
salah satunya pada cerita Aku Hidup
Seribu Tahun. Fantasi ini menceritakan tentang sisi kepahlawanan seorang
pemuda yang ternyata usianya sudah ribuan tahun. Dia memiliki kekuatan dahsyat
yang membuatnya menjadi makhluk abadi. Akan tetapi, keabadiannya ini menjadi dilemma
yang berkepanjangan. Satu per satu ia harus dipaksa melihat orang-orang yang
disayanginya meninggal. Dan yang terakhir adalah Kanara, seorang gadis yang
gagal diselamatkannya dari Nifalr. Dalam hal ini, penulis menjadikan Nifalr
sebagai makhluk neraka yang badannya tinggi, kulit gelap bersisik, dengan
rambut lurus menyerupai duri. Sedangkan tokoh utamanya digambarkan sebagai
manusia biasa yang kemudian menjadi makhluk yang mengerikan ketika berubah
untuk sebuah pertarungan. Selain makhluk-makhluk fantasi tersebut, penulis
menyempurnakan ceritanya dengan menghadirkan magi, sejenis dukun atau penyihir
yang membantu melawan Nifalr.