Perbaikilah penulisan kalimat di bawah ini!
1. Sudah seyogyanya kamu yang menyuci semua piring-piring itu.
2. Baju warna hijauku sudah terlihat lusuh.
3. Dari dulu saya sangat menghormati beliau Bapak Prof. Dr. Saraswati. S.Pd. M.Pd..
4. Wah, sangat bagus sekali tas warna pinkmu.
5. Status facebookku selalu update lho.
Rabu, 23 Oktober 2013
Tugas: Bahasa Indonesia 2
Wabah "Vicky Prasetyo" mulai melatah di beberapa kalangan artis. Salah satunya adalah syahrini. Kesalahan berbahasa dianggap sebagai suatu pencitraan yang akan membawa kepopuleran. Kira-kira, apa yang akan Anda lakukan jika menjadi Syahrini? Apabila dilihat dari empat keterampilan berbahasa, di manakah pembenahan harus dilakukan oleh Syahrini! Jelaskan pendapat kelompok kalian!
Tugas: Bahasa Indonesia 1
Gaya bahasa Vicky Prasetyo merupakan cerminan sikap negatif berbahasa yang berakibat kepada kesalahan penggunaannya. Bahasa yang terlalu dipaksakan agar terlihat tinggi ternyata memperlihatkan kekurangan berbahasanya sendiri. Jika dikaitkan pada empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis), di manakah letak kesalahan pembelajaran yang dilakukan oleh Vicky Prasetyo! Silakan dikomentari oleh bloh kelompok ya!
Jumat, 15 Februari 2013
BELAJAR MELALUI PORTOFOLIO PROFESIONAL
TINJAUAN BAB
Pembelajaran yang sedang berlangsung akan kokoh
apabila guru memiliki komunitas belajar profesional. Pengkajian dan
pengembangan sangat penting dalam proses merefleksikan praktik. Portofolio
profesional adalah alat alat yang ampuh dalam memfasilitasi proses tersebut.
Bab ini akan membahas portofolio profesional di komunitas belajar dengan
menawarkan strategi perkembangan.
Di antara pertanyaan yang berusaha dijawab adalah:
·
Apa
yang dimaksud dengan portofolio profesional?
·
Apa
peran portofolio profesional di komunitas belajar?
·
Apa
yang termasuk ke dalam portofolio profesional?
·
Bagaimana
memulai mengembangkan portofolio?
·
Bagaimana
seharusnya portofolio dalam pengorganisasian?
·
Bagaimana
dengan portofolio elektronik?
·
Bagaimana
portofolio dievaluasi?
·
Apa
strategi yang mendukung dalam pengembangan dan penggunaan portofolio di
komunitas belajar?
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PORTOFOLIO PROFESIONAL?
Portofolio profesional adalah dokumen yang
mendemonstrasikan pendekatan pengajaran dan pendekatan administrator
kepemimpinan yang dilakukan oleh guru. Hal ini menawarkan potret praktik
pendidik dari waktu ke waktu, serta refleksinya (Martin-Kniep, 1999). Dokumen
yang dipilih untuk portofolio mencerminkan poin kunci dari filosofi pendidik
dan pertumbuhan profesionalnya. Mereka memberikan bukti untuk mendukung
refleksi pada filosofi dan praktik yang pendidik tulis.
Portofolio dulu lebih sering dalam bentuk buku. Namun,
perkembangan teknologi dan peningkatan kompetensi teknis guru, portofolio
elektronik telah menjadi jauh lebih popular. Seseorang lebih sering menyimpan
dua jenis portofolio, salah satunya portofolio pekerjaan. Portofolio pekerjaan berisi koleksi lengkap
bukti seperti perincian unit, foto pilihan kegiatan kelas, dan sampel pekerjaan
siswa. Komentar reflektif juga disertakan. Sedangkan portofolio presentasi
menampilkan lebih sedikit dan lebih terfokus daripada portofolio pekerjaan.
Pada portofolio tersebut terdapat foto atau video dari salah satu kegiatan
kelas, ringkasan dari unit, maupun contoh materi lengkap.
Portofolio menampilkan bagian-bagian yang harus mudah
dipahami. Oleh karena itu, portofolio harus terorganisasi dengan baik.
Portofolio juga harus disesuaikan dengan tujuan. Refleksi diri memiliki fungsi
yang penting dalam portofolio. Semua jenis portofolio memiliki aspek kesamaan,
tetapi portofolio penilaian diri hanya dilakukan oleh gurunya sendiri. Guru
yang menentukan hal yang terjadi di dalamnya berdasarkan kriterianya sendiri.
Akan tetapi, dalam komunitas belajar, guru membahas pilihannya bersama
rekan-rekannya. Pertimbangan untuk portofolio akan membantu guru dalam
merefleksikan praktik dengan mengaitkannya pada keyakinan mereka. Hal ini
memungkinkan pertimbangan kembali atau bahkan mengubah beberapa praktik sesuai
dengan pemahaman baru mereka.
APA PERAN PORTOFOLIO PROFESIONAL DI KOMUNITAS BELAJAR?
Selama beberapa tahun telah ada minat portofolio siswa
sebagai suatu alternatif cara menilai dan mendokumentasikan kemajuan mereka. Namun,
beberapa waktu ini perhatian lebih diberikan kepada portofolio profesional
guru. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung dan mendokumentasikan pembelajaran.
Portofolio profesional memberikan kelebihan dalam
wawancara kerja. Dalam program mentoring, portofolio dapat menjadi berharga
sebagai alat untuk mendokumentasikan dan merefleksikan pengajaran dan
pembelajaran di tahun-tahun pertama. Penggunaan portofolio profesional telah
menyebar untuk guru yang berpengalaman. Di sekolah tertentu, portofolio
profesional dapat dijadikan pengganti evaluasi tahunan. Selain itu, portofolio
sangat membantu dalam mendokumentasikan prestasi, strategi pengajaran yang
efektif, atau kelas penelitian yang memenuhi syarat untuk memperoleh hibah.
Keuntungan bagi komunitas belajar dan pendidikan pada
umumnya adalah portofolio menyediakan sarana untuk melestarikan sampel
pengajaran dan kepemimpinan. Merekan dan mendokumentasikan portofolio
profesional akan menjadi pertimbangan yang dapat dipublikasikan.
Komunitas belajar dapat ditingkatkan ketika pendidik
menggunakan portofolio profesional. Pengembangan kolaborasi dan review
portofolio profesional merupakan alat yang ampuh dalam menumbuhkan
profesionalitas dan membantu membangun komunitas belajar. Portofolio
profesional akan mendorong refleksi dan penelitian bagi pendidik. Hal ini dapat
terjadi karena adanya usaha secara kolaborasi dalam meninjau portofolio satu
sama lain. Dengan demikian, kolaborasi dalam peninjauan portofolio ini akan
membantu dan mengurangi isolasi pendidik.
APA YANG TERMASUK KE DALAM PORTOFOLIO PROFESIONAL?
Bukti dan refleksi adalah dua elemen utama dalam
portofolio. Berikut penjelasannya:
Bukti
Bukti menyediakan dokumentasi aktual tentang praktik.
Pemilihan bukti harus mempertimbangkan tujuan secara keseluruhan dan
mencerminkan aspek profesionalisme. Berikut beberapa hal yang dapat disertakan
di dalam bukti:
·
Pernyataan
filosofi pengajaran Anda.
·
Pendekatan
diskusi Anda dalam belajar mengajar.
·
Deskripsi
Anda terhadap pengidentifikasian kelebihan siswa dan penyediaan waktu Anda
kepada siswa yang ingin bertemu.
·
Contoh
pelajaran, unit, atau strategi pembelajaran.
·
Contoh
proyek kerja siswa, baik secara individu maupun kelompok.
·
Dokumentasi
prestasi siswa.
·
Artikel
atau publikasi profesional lainnya yang pernah ditulis.
·
Hasil
penelitian kelas.
·
Dokumentasi
konferensi, kelompok belajar, atau lokakarya yang di dalamnya Anda menjadi
konsultan.
·
Kerja
yang dilakukan dalam kerja sama dengan negara, sekolah lokal, atau tingkat
nasional.
·
Langkah-langkah
yang diambil untuk meningkatkan praktik mengajar.
·
Efek
penelitian pendidikan, buku profesional, atau jurnal.
Komentar Reflektif
Selain dokumen-dokumen, hal penting yang dimasukkan ke dalam portofolio
adalah tulisan yang berisi pemikiran tentang dokumen yang diwakili dalam
kaitannya dengan diri Anda sebagai profesional. Refleksi memberikan potret
individu sebagai pembelajar seumur hidup. Refleksi harus mencakup uraian dari
konteks bukti dan secara terbuka mendiskusikan hal positif dan negatifnya.
Penulis harus menjelaskan tentang hal-hal yang mempengaruhi perencanaan masa
depan mereka. Dalam komunitas belajar, refleksi kolaboratif pada dokumen akan
mendorong diskusi dan menambah wawasan terhadap proses pembelajaran. Beberapa
tips untuk refleksi portofolio sebagai berikut:
·
Jadilah
pribadi Anda sendiri dengan mengekspresikan ide-ide dan perasaan.
·
Jadilah
pribadi yang ramah, terutama ketika menulis harus menggunakan bahasa yang
sesuai tujuan dan sasaran pendengar. Ungkapkanlah pemikiran dengan jelas dan
terorganisasi.
·
Sensitif.
Gunakanlah istilah “diterima” terutama ketika mengacu pada kelompok etnis atau
siswa berkebutuhan khusus.
·
Jadilah
analitis. Pertimbangkan arti dokumen bagi Anda, mengapa Anda memilihnya, dan
apa yang Anda pelajari dari itu.
·
Bagilah
refleksi pribadi Anda dengan rekan-rekan. Terbukalah untuk komentar, dan
ikutlah dalam dialog-dialog dengan rekan tentang refleksi.
BAGAIMANA MEMULAI MENGEMBANGKAN PORTOFOLIO?
Berikut beberapa saran untuk memulai mengembangkan
portofolio. Semuanya dapat dilakukan secara kooperatif dengan rekan-rekan di
komunitas belajar.
·
Tentukan
tujuan untuk portofolio.
·
Renungkanlah
pendidikan dan praktik profesional Anda dalam keyakinan Anda selama itu.
·
Rencanakan
struktur portofolio Anda. Mengembangkan daftar isi maupun peta konsep akan
sangat membantu Anda.
·
Putuskan
bukti dokumen terbaik yang akan mendokumentasikan area praktik Anda.
·
Pilih
tempat yang tepat untuk portofolio Anda.
·
Berilah
tanggal pada semua item dan buatlah catatan segera setelah Anda
mengumpulkannya.
BAGAIMANA PORTOFOLIO DALAM PENGORGANISASIAN?
Hal yang dipertimbangkan pada saat pengorganisasian
portofolio sebagai berikut:
·
Tentukan
tujuan portofolio karena hal ini akan mempengaruhi pengorganisasian.
·
Jika
portofolio untuk diri sendiri, Anda mungkin akan mengisinya dengan berbagai
tugas Anda sebagai guru maupun administrator.
·
Jika
portofolio dilakukan dalam hubungannya dengan rekan kerja, Anda dapat memilih
dalam memutuskan format pengorganisasian bersama-sama.
·
Jika
portofolio digunakan untuk tinjauan eksternal, aturlah sesuai dengan kriteria
yang diinginkan orang tersebut.
·
Mulailah
dengan pengantar.
·
Pastikan
setiap item yang disajikan dalam portofolio memiliki dasar pemikiran.
·
Artikulasikan
pemikiran kepada rekan Anda untuk membantu memperjelas pemahaman mereka.
·
Sebelum
mengirimkan portofolio presentasi dalam bentuk apa pun, pastikan bahwa
portofolio tersebut memberikan gambaran yang akurat tentang Anda.
BAGAIMANA DENGAN PORTOFOLIO ELEKTRONIK?
Portofolio elektronik sangat popular di kalangan
pendidik. Portofolio digital tidak hanya mendokumentasikan dan mempromosikan
perkembangan profesional, tetapi juga memperkuat kesadaran pendidik terhadap
teknologi untuk belajar mengajar (Hartnell-Young & Morris, 2007).
E-portofolio berisi informasi yang sama seperti
portofolio tradisional lainnya, tetapi dikembangkan dan diakses secara
elektronik (Powers, Thompson, & Bucner, 2001). Video, materi scan, foto
digital, teks, dan audio termasuk dalam format ini.
Di sisi positif, portofolio elektronik menawarkan
lebih banyak variasi, baik untuk penampilan maupun pengembangannya. Mereka
memiliki nilai tambah. Sejumlah besar bahan dapat disimpan di dalamnya dan
dapat ditransfer secara mudah ke dalam laptop atau flash driver.
e-portofolio menggabungkan grafik, teks, foto, video,
dan suara dalam berbagai cara yang menarik. Dalam mengembangkan e-portofolio,
guru memperoleh pengalaman tambahan dalam menangani berbagai gaya belajar.
Namun, menciptakan e-portofolio memerlukan tingkat kecanggihan dalam
keterampilan teknologi, dan aksesnya ke perangkat lunak dan keras, yang mungkin
tidak dimiliki oleh semua penulis.
Berikut beberapa tips untuk mengembangkan portofolio
elektronik.
· Pastikan
bahwa portofolio elektronik Anda terlihat profesional. Jika Anda tidak memiliki
keterampilan teknis, mintalah seseorang untuk membantu Anda mengembangkannya.
·
Pilihlah
format yang dapat diakses dan kompatibel dengan perangkat keras mereka.
·
Pastikan
bahwa mekanisme seperti link dapat bekerja dengan baik.
·
Buatlah
portofolio elektronik Anda mudah digunakan.
·
Berhati-hatilah
dengan informasi pribadi Anda ketika memakai folio-web.
·
Dapatkan
izin tertulis sebelum publikasi bukti, seperti foto-foto, klip video, dan
pekerjaan orang lain, khususnya siswa dan guru lainnya. Sadarilah adanya hukum
hak cipta.
·
Buatlah
dua salinan, baik salinan keras maupun salinan back-up elektronik portofolio
Anda.
·
Mintalah
rekan Anda melihat portofolio elektronik untuk dikomentari.
BAGAIMANA PORTOFOLIO DIEVALUASI?
Penilaian portofolio tergantung pada tujuan yang
dikembangkan. Ada beberapa jenis rubrik untuk menilai berbagai jenis portofolio
(Martin-Kniep, 1999). Rubrik dapat digunakan baik sebagai panduan saat membuat
portofolio maupun sebagai alat evaluasi (Hartnell-Young &Morriss, 2007).
Dalam komunitas belajar, penilaian portofolio dapat dilakukan bersama-sama.
Secara umum, orang yang mencari isi portofolio, termasuk pengembang, dapat
mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
·
Apakah
dokumen yang disajikan sudah relevan dengan tujuan portofolio?
·
Apakah
bukti telah mendukung klaim yang sedang dibuat?
·
Apakah
itu menunjukkan refleksi serius, penilaian diri, penelitian, dan wawasan baru
bagi guru?
·
Apakah
terdapat pemeriksaan terhadap prestasi siswa atau reaksi siswa?
·
Apakah
mudah diakses dan dipahami orang lain?
·
Apakah
itu memberikan bukti pertumbuhan profesionalitas dalam pembelajaran yang
berkelanjutan?
·
Apakah
itu menunjukkan kemajuan ke arah pencapaian tujuan tertentu?
Untuk portofolio digital, diperlukan pertimbangan
tambahan sebagai berikut:
·
Apakah
mudah dalam mengarahkan?
·
Apakah
link bekerja dengan baik?
·
Apakah
suara, grafis, dan video elemen jelas?
APA STRATEGI YANG MENDUKUNG DALAM PENGEMBANGAN DAN
PENGGUNAAN PORTOFOLIO DI KOMUNITAS BELAJAR?
Penyediaan waktu, sumber daya, dan dukungan moral dapat
memperkuat penggunaan portofolio dalam komunitas belajar. Pengembangan
portofolio profesional memakan waktu aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu,
harus dipastikan bahwa pengembangan ini dilakukan dalam waktu yang sudah
direncanakan untuk meninjau portofolio bersama-sama. Hal ini sangat penting
digunakan sebagai strategi pengembangan profesional dan membangun komunitas
pada peserta didik.
Membuat bahan yang diperlukan dengan peralatan yang
tersedia akan mendorong pengembangan portofolio. Seorang guru baru memerlukan
dukungan ekstra dengan membantu melalui mentor.
Jika guru melakukan portofolio mereka secara
elektronik, mereka harus diberi bantuan teknis, baik berupa guru, penyediaan
situs web, maupun program perangkat lunak yang dapat mendukung portofolio
profesional.
Dukungan administrator yang mengakui nilai-nilai
penggunaan portofolio dalam komunitas belajar sangat penting. begitu juga pada
guru yang lebih mampu bekerja sama dengan siswa pada portofolio mereka sendiri.
Keterampilan refleksi sangat penting dalam
pengembangan portofolio. Pemimpin dapat mendorong refleksi yang lebih besar
dengan memberikan guru petunjuk dalam profesional lainnya. Misalnya dalam
sebuah lokakarya tentang pengelolaan kelas, seorang guru dapat diminta
mencerminkan pertanyaan-pertanyaan seperti: apa yang menjadi tantangan terbesar
dalam manajemen kelas? Strategi apa yang dapat digunakan untuk mengatasinya?
Untuk apa gelar yang telah mereka peroleh ketika bekerja? Bagaimana saya tahu?
Mendorong menulis jurnal akan membantu guru menjadi lebih reflektif dalam
menulis pikiran mereka sendiri.
SIMPULAN
Portofolio profesional merupakan elemen penting dalam
komunitas belajar. Dalam perkembangannya akan mendukung pembelajaran yang
berkelanjutan. Banyak bentuk portofolio, baik portofolio tradisional maupun
portofolio elektronik. Penggunaannya akan mendorong guru untuk merefleksikan
keyakinan mereka melalui praktik dalam meningkatkan instruksi. Kolaborasi dalam
membangun dan mereview portofolio profesional merupakan alat yang ampuh untuk menghasilkan
peningkatan pembelajaran pada siswa dan guru. Ini adalah proses yang sangat
membantu mengubah fakultas ke dalam komunitas belajar.
BELAJAR MELALUI PENDEKATAN KOLABORATIF
TINJAUAN BAB
Kolaborasi merupakan faktor penting dalam pengembangan
dan pemeliharaan profesional komunitas belajar. Tanpa kolaborasi, tidak ada komunitas
belajar. Bab ini melanjutkan pembahasan pendekatan kolaboratif untuk
meningkatkan instruksi. Dalam hal ini, kolaboratif digunakan untuk penilaian
atas karya siswa, mentoring, dan keterlibatan orang tua pada hal-hal yang
berkaitan dengan keragaman dalam kolaborasi. Pertanyaan yang akan dijawab pada
bab ini adalah:
·
Bagaimanakah
masalah kesetaraan dan keragaman dapat ditangani dengan kolaboratif pada komunitas
belajar?
·
Apa
peran kolaborasi dalam komunitas belajar?
·
Bagaimana
mentoring dan pelatihan dalam meningkatkan komunitas belajar?
·
Bagaimana
penilaian kolaboratif pekerjaan siswa pada komunitas belajar?
·
Bagaimana
kerja sama dengan orang tua dalam komunitas belajar?
BAGAIMANAKAH MASALAH KESETARAAN DAN KERAGAMAN DAPAT
DITANGANI DENGAN KOLABORATIF PADA KOMUNITAS BELAJAR?
Ilustrasi:
Seorang guru mengeluh kepada teman seprofesinya. Ia
mengeluhkan sikap siswa yang ditemuinya beberapa waktu yang lalu. Guru tersebut
khawatir melihat perilaku siswanya yang menjaga jarak dengannya. Si siswa
selalu menunduk ketika diajak bicara. Si guru tidak menyukai sikap siswa
tersebut yang terkesan takut pada dirinya, bahkan mungkin terlihat sebagai
siswa yang pesimis. Setelah si guru memberitahukannya kepada temannya tersebut,
temannya memberitahu bahwa itu didasarkan oleh budaya. Suatu budaya ada yang
menghargai kontak mata. Seorang anak yang berbicara kepada orang yang lebih
dewasa, ia akan menunduk sebagai tanda hormatnya. Demikianlah, teman si guru
tersebut menjelaskan. Akhirnya, si guru memahami bahwa dirinya memiliki latar
belakang budaya yang berbeda dengan anak didiknya. Beruntunglah dirinya
memiliki teman yang berbeda budaya sehingga dapat saling bertukar informasi.
Ilustrasi yang dihadirkan memberikan pelajaran penting
mengenai perbedaan latar belakang budaya antara pendidik dengan anak didiknya.
Hal tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman yang berimplikasi serius,
khususnya yang menyebabkan streotip secara sadar maupun tidak sadar, pemberian
informasi yang salah, bahkan yang lebih serius lagi dapat menyebabkan konflik.
Adanya hambatan keanekaragaman mungkin saja
diakibatkan oleh isi kurikulum dan materi yang tidak akurat, tidak lengkap,
tidak mutakhir, khususnya dalam kontribusinya terhadap berbagai kelompok dengan
latar belakang yang berbeda. Keragaman adalah masalah yang harus diatasi jika menginginkan sekolah menjadi komunitas
belajar. Oleh karena itu, sekolah harus menyediakan pendidikan yang berkualitas
bagi siswa, terlepas dari latar belakang budaya yang berbeda dan gender.
Kolaborasi dalam komunitas belajar memperlihatkan
semakin eratnyanya kerja sama dengan orang-orang yang berbeda latar belakang.
Meskipun masalah ekuitas dan keragaman sering muncul, setiap anggota harus
bersama-sama menanganinya. Dengan demikian, hubungan guru dan siswa melalui
kolaborasi akan terjadi secara harmonis.
Pendekatan kolaboratif untuk mengatasi keragaman dan
ekuitas dapat membantu memperluas wawasan dan pemahaman. Akan tetapi,
pendekatan ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Pemerintah pun
harus bersedia ikut berperan dalam mengatasi ekuitas dan keragaman. Sebuah
upaya yang diajukan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah adanya standar
dari Dewan Pembangunan Nasional (2001) yang menempatkan ekuitas sebagai fokus
dengan pernyataan sebagai berikut “Staf pembangunan akan mempersiapkan pendidik untuk
memahami dan menghargai semua siswa, menciptakan lingkungan belajar yang aman,
tertib, dan mendukung, serta optimis terhadap prestasi akademik mereka.”
Strategi Kolaboratif untuk Mengatasi Ekuitas dan
Keragaman
·
Bekerja
untuk memecahkan masalah pada anggota.
·
Memberikan
kesempatan pada guru untuk memeriksa budaya mereka sendiri.
·
Periksa
keyakinan dan asumsi tentang pendidikan.
·
Promosikan
kesempatan anggota untuk belajar budaya lain.
APAKAH PERAN KOLABORASI DALAM KOMUNITAS BELAJAR
Peran kolaborasi dalam kelompok sangat penting. kolaborasi
dapat mengatasi terisolasinya seseorang. Selain itu, akan membangun diskusi
yang dapat melibatkan beragam persepsi, keterampilan, dan pengalaman.
Kolaborasi merupakan faktor penting dalam membangun sebuah komunitas belajar.
Dengan adanya pembentukan komunitas belajar, pencapaian hasil pada siswa dapat
ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pembinaan dan pelatihan,
penilaian bersama-sama terhadap pekerjaan siswa, dan bekerja sama dengan orang
tua.
BAGAIMANA MENTORING DAN
PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMUNITAS BELAJAR?
Banyak negara memerlukan program mentoring bagi guru
baru serta organisasinya. Hal ini dimaksudkan untuk membangun komunitas
belajar. Seorang guru tidak hanya didukung oleh pengembangan keterampilan
pembelajaran dan manajemen, namun juga kebudayaan sekolah di tempatnya
mengajar.
Mentoring akan bermanfaat bagi komunitas belajar. Mentoring
akan dilakukan melalui pendampingan kepada komunitas belajar dengan pemberian
nilai-nilai dan praktik. Keuntungan bagi seseorang dalam mentoring ini akan
memiliki pengetahuan di bidang kurikulum dan pengajaran, manajemen kelas,
persyaratan administratif, dan kebijakan. Selain itu, juga akan mendapat
dukungan sosial dan emosional dari mentor mereka. Melalui pengalaman mentoring
ini akan meningkatkan refleksi, meninggikan semangat, dan membangun perspektif
baru tentang mengajar dan belajar. Persahabatan juga dapat diperoleh pada
mentoring ini.
Peran dan Tanggung Jawab
Mentor
Fungsi utama dari mentor adalah membantu pemula
menjadi mandiri dan mampu efektif dalam komunitas belajar profesional. Mentor
menjalin hubungan berdasarkan kepercayaan, kerahasiaan, dan dukungan, dalam
membangun keterampilan pendidikan. Selain itu, mentor berfungsi sebagai pelatih
dengan perannya menjadi model.
Kualitas yang perlu dicari
pada mentoring
·
Menjadi
guru yang luar biasa dengan standar tinggi profesional.
·
Penelitian
pembelajaran, nilai, dan refleksi.
·
Memiliki
pengetahuan terhadap kebijakan, prosedur, dan pedagogic.
·
Sabar,
mudah memahami, membantu, percaya diri, dan dapat dipercaya.
·
Mampu
memahami pembelajar yang dewasa.
Pelatihan
Pelatihan merupakan proses kolaboratif yang membangun
kekuatan seseorang. Dalam kegiatan ini menghargai dan menghormati
profesionalisme. Kelompok yang dilatih diharapkan dapat mengambil peran aktif
dalam praktiknya ketika membuat keputusan terhadap strategi.
Manfaat Pelatihan
Pelatihan menguntungkan komunitas belajar dengan cara
yang mirip dengan mentoring. Pada pelatihan disediakan pekerjaan dalam
menanamkan pengembangan profesionalitas dan mengurangi isolasi. Pelatihan dapat
meningkatkan refleksi pada belajar mengajar yang pada akhirnya berfokus pada
peningkatan hasil siswa. Pelatihan ini dapat dikembangkan melalui pengembangan
portofolio profesional, memeriksa kegiatan siswa, menganalisis data,
berpartisipasi dalam kelompok belajar, dan implementasi pada praktik.
Jenis Pelatihan
Ada banyak jenis situasi pembinaan dan model. Oleh
karena itu, pendidik harus memutuskan hasil yang diharapkan dalam pembinaan
dengan pendekatan terbaik. Misalnya, pembinaan selalu digunakan untuk
memfasilitasi strategi baru pembelajaran.
Karakteristik Pelatih yang
Terampil
Meskipun banyak model pelatih pada komunitas belajar,
hanya pelatih yang memiliki kecerdasan emosional yang dapat efektif menjadi
mentor. Selain itu, kompetensi dalam mengembangkan potensi orang lain, empati,
dan memiliki hubungan yang baik, serta membangun kepercayaan terhadap orang
lain, dapat menjadi karakteristik pelatih yang terampil.
BAGAIMANA PENILAIAN
KOLABORATIF PEKERJAAN SISWA PADA KOMUNITAS BELAJAR?
Penilaian terhadap siswa seringkali membuat guru
bekerja sendiri. Membuat instrumen pun harus disesuaikan dengan tahapan
perkembangan anak didik.
Penilaian kolaboratif dapat dilakukan dengan
memperlihatkan hasil kerja siswa kepada komunitas belajar. Semua anggota
bersama-sama melihat pekerjaan siswa dan member komentar serta penilaian.
Hasilnya, masukan anggota memberikan alternatif bagi guru dalam menggabungkan
beberapa tugas penilaian berdasarkan tahapan perkembangan.
Pemeriksaan kolaborasi terhadap karya siswa dari waktu
ke waktu membantu guru memantau hubungan antara kinerja siswa dan perubahan
dalam strategi pembelajaran atau kurikulum. Pendekatan kolaboratif tidak selalu
menggantikan penilaian kerja individu sehari-hari yang dilakukan oleh guru.
Berikut perbedaan dalam prosedur dan tujuan.
Menilai
Kerja Siswa
|
Pendekatan Tradisional
|
Pendekatan Kolaboratif
|
Siapa
|
Guru kerja sendiri
|
Guru bekerja sama dengan yang lain
|
Apa
|
Setiap bagian tugas siswa
|
Hanya beberapa sampel tugas siswa
|
Mengapa
|
Yang paling utama menilai kemajuan individu siswa
|
Untuk banyak alasan, salah satunya untuk menilai dan menginformasikan
kurikulum dan instruksional praktik dalam pengembangan profesional
|
Kapan
|
Setiap kali
|
Harus dijadwalkan
|
BAGAIMANA KERJA SAMA DENGAN
ORANG TUA DALAM KOMUNITAS BELAJAR?
Orang tua adalah mitra dalam komunitas belajar.
Keterlibatan keluarga terkait dengan prestasi siswa di semua tingkatan.
Keluarga mengetahui anak-anaknya dengan cara yang guru tidak tahu. Hal inilah
yang menambah perspektif berbeda. Selain itu, keluarga yang terlibat dalam
komunitas belajar cenderung mendukungnya dengan banyak cara.
Penting bagi pendidik untuk memahamai peran penting
yang dimainkan keluarga. Masyarakat yang beragam menunjukkan beragamnya latar
belakang orang tua. Asosiasi Nasional Guru dan Orang Tua telah mengadopsi enam
standar keterlibatan keluarga, yaitu 1) menyambut semua keluarga untuk masuk ke
dalam komunitas sekolah, 2) berkomunikasi secara efektif, 3) mendukung
keberhasilan siswa, 4) berbicara pada anak, 5) berbagi kekuasaan (tanggung
jawab), dan 6) berkolaborasi dengan komunitas.
Berikut ada beberapa strategi yang efektif dalam
bekerja sama dengan keluarga:
·
Komunikasi
sekolah-keluarga
·
Pendidikan
orang tua
·
Meningkatkan
belajar siswa
·
Keluarga
di sekolah
·
Bekerja
sama dalam mengambil keputusan
·
Keluarga/Masyarakat
kemitraan
Kerja sama dengan orang tua akan meningkatkan hubungan
antara guru, siswa, dan keluarga. Dengan demikian, komunitas belajar semakin
kuat.
SIMPULAN
Kolaborasi adalah pengikat yang membuat komunitas
belajar hidup bersama. Berbagai macam pendekatan kolaboratif digunakan untuk
meningkatkan instruksi, termasuk melihat siswa bekerja sama dalam mentoring.
Keanekaragaman dengan banyak perspektif yang diberikan akan membawa efektivitas
yang lebih besar salam kolaborasi. Pemikiran harus diberikan kepada isu-isu
kesetaraan dan keragaman dalam semua aspek kolaborasi. Pentingnya keluarga
sebagai mitra dalam komunitas belajar tidak harus diminimalkan. Orang tua dan
keluarga lainnya dapat memainkan perannya dalam mendukung dan memperkaya
pendidikan anak-anak mereka. Melalui kerja sama orang tua dan pendidik dari
berbagai latar belakang dapat ditemukan banyak cara untuk bekerja sama pada
komunitas belajar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan proses pendidikan dalam
mencapai hasil yang lebih baik untuk semua siswa.
Langganan:
Postingan (Atom)