Jumat, 31 Agustus 2012

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

A. Pendahuluan
Perkembangan bahasa Indonesia dewasa ini sangat pesat. Perkembangan ini telah memberikan dampak positif maupun negatif. Perkembangan bahasa Indonesia yang memberikan dampak positif terlihat dengan semakin kreatifnya pengombinasian bahasa (bahasa iklan), dan  masih digunakannya bahasa Indonesia dalam ragam formal dan kenegaraan. Akan tetapi, selain memberikan dampak positif, perkembangan bahasa Indonesia juga menunjukkan dampak negatifnya. Hal ini terlihat dengan semakin suburnya perkembangan ragam bahasa gaul di kalangan anak muda. Padahal, mereka merupakan penerus bangsa yang akan melestarikan bahasa dan budaya Indonesia nantinya. Jika mereka sendiri menggunakan ragam bahasa gaul, akibatnya identitas bahasa Indonesia akan semakin terkikis dan hilang.
Bahasa Indonesia merupakan kebanggaan bangsa. Tanpa bahasa Indonesia, kemerdekaan tidak akan tercapai dan persatuan bangsa tidak akan terhimpun. Oleh karena itu, perkembangan bahasa Indonesia harus diarahkan ke arah yang positif. Dengan demikian, bahasa Indonesia tetap eksis sebagai identitas bangsa Indonesia.
Makalah ini akan membahas perkembangan bahasa Indonesia sejak pertama kalinya hingga saat sekarang. Diharapkan dengan mengetahui perkembangan bahasa Indonesia akan menumbuhkan sikap menghargai bahasa Indonesia.

B. Bahasa Melayu
Bahasa Melayu termasuk dalam bahasa-bahasa Melayu Polinesia di bawah rumpun bahasa Austronesia. Menurut statistik penggunaan bahasa di dunia, penutur bahasa Melayu diperkirakan mencapai lebih kurang 250 juta jiwa yang merupakan bahasa keempat dalam urutan jumlah penutur terpenting bagi bahasa-bahasa di dunia.
Sejarah penggunaan bahasa Melayu yang panjang ini tentu saja mengakibatkan perbedaan versi bahasa. Ahli bahasa membagi perkembangan bahasa Melayu dalam tiga tahap utama, yaitu:
·       Bahasa Melayu Kuno (abad ke-7 hingga abad ke-13)
·       Bahasa Melayu Klasik, mulai ditulis dengan huruf Jawi (sejak abad ke-15)
·       Bahasa Melayu Modern (sejak abad ke-20)
Adanya tahapan bahasa Melayu ini menunjukkan bahwa bahasa melayu terus-menerus berkembang. Hal ini disebabkan oleh munculnya dialek bahasa Melayu akibat penyebaran penduduk, isolasi, maupun kreolisasi.

C. Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia
Kedudukan bahasa Melayu semakin berkembang di wilayah Nusantara. Perkembangan ini mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Melayu yang digunakan dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu banyak menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sansekerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa di Eropa.
Di Indonesia, pendirian Balai Pustaka (1901) sebagai percetakan untuk buku-buku pelajaran dan sastra mengantarkan kepopuleran bahasa Melayu. Bahkan keberadaan Balai Pustaka membentuk suatu varian bahasa tersendiri yang mulai berbeda dari induknya, yaitu bahasa Melayu Riau. Bahasa Melayu saat itu kemudian dikenal dengan "bahasa Melayu Balai Pustaka" atau "bahasa Melayu van Ophuijsen".
Dalam masa 20 tahun berikutnya, "bahasa Melayu van Ophuijsen" ini kemudian dikenal luas di kalangan orang-orang pribumi dan mulai dianggap menjadi identitas kebangsaan Indonesia. Puncaknya adalah ketika Kongres Pemuda II (28 Oktober 1928) dengan jelas dinyatakan, "menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Sejak saat itulah bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa kebangsaan, bahasa Indonesia.
Introduksi varian kebangsaan ini mendesak bentuk-bentuk bahasa Melayu lain, termasuk bahasa Melayu Tionghoa, sebagai bentuk cabang dari bahasa Melayu Pasar, yang penggunaannya berangsur-angsur melemah. Pemeliharaan bahasa Melayu baku (bahasa Melayu Riau) terjaga akibat meluasnya penggunaan bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari. Sikap orang Belanda yang pada waktu itu tidak suka apabila orang pribumi menggunakan bahasa Belanda juga menyebabkan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia menjadi semakin populer.
Ada empat hal yang menyebabkan bahasa Melayu dipilih menjadi bahasa Indonesia, yaitu:
1.  Bahasa Melayu merupakan Lingua Franca (bahasa perhubungan dan perdagangan) di Indonesia.
2.  Sistem bahasa Melayu sangat sederhana dan mudah dipahami karena tidak mengenal tingkatan-tingkatan.
3.  Suku bangsa di Indonesia dengan sukarela menerima bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia.
4. Bahasa Melayu memiliki kesanggupan untuk digunakan dalam lingkup yang lebih luas sebagai bahasa kebudayaan.

D. Peristiwa yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Indonesia
Ada beberapa perkembangan bahasa Indonesia yang turut mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia, yaitu:
1. Budi Otomo
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang merupakan organisasi yang bersifat kenasionalan yang pertama berdiri dan tempat terhidupnya kaum terpelajar bangsa Indonesia, dengan sadar menuntut agar syarat-syarat untuk masuk ke sekolah Belanda diperingan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahasa Belanda menjadi syarat untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, khususnya di Barat.

2. Sarikat Islam
Sarikat Islam berdiri pada tahun 1912. Pada mulanya partai ini hanya bergerak di bidang perdagangan, kemudian ikut serta dalam bidang sosial dan politik. Sarikat Islam tidak pernah menggunakan bahasa Belanda, melainkan bahasa Indonesia, khususnya di bidang politik.

3. Balai Pustaka
Balai Pustaka didirikan tahun 1908 yang dipimpin oleh Dr. G.A.J. Hazue. Pada mulanya badan ini bernama Commissie Voor De Volkslectuur. Kemudian,tahun 1917 namanya berubah menjadi Balai Pustaka. Selain menerbitkan buku-buku, Balai Pustaka juga menerbitkan majalah. Hasil yang diperoleh dengan didirikannya Balai Pustaka terhadap perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia antara lain:
a.    Memberikan kesempatan kepada pengarang-pengarang bangsa Indonesia untuk menulis dalam bahasa melayu.
b.    Memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk membaca karya bangsanya sendiri dalam bahasa melayu.
c.    Menciptakan hubungan antara sastrawan dengan masyarakat melalui karangannya.
d.    Memperkaya dan memperbaiki bahasa Melayu.

4. Sumpah Pemuda
Pada 28 Oktober 1928 organisasi pemuda mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah pernyataan bersejarah yang kemudian lebih dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Pernyataan persatuan itu meliputi negara Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia.
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang sebenarnya. Bahasa Indonesia sebagai media dan simbol kemerdekaan bangsa. Tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-cita itu sudah menjadi kenyataan. Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan dan politik, melainkan juga menjadi bahasa sastra Indonesia baru.

E. Upaya Peningkatan dan Pengembangan Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan sarana pengungkapan nilai-nilai budaya, pikiran, dan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan. Perkembangan kebudayaan Indonesia ke arah peradaban modern sejalan dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menuntut adanya perkembangan cara berpikir yang ditandai oleh kecermatan, ketepatan, dan kesanggupan menyatakan isi pikiran secara eksplisit. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan dan mengembangkan bahasa Indonesia adalah dengan menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia melalui:
1.    Penggunaan bahasa Indonesia sebagai ragam bahasa formal dalam diskusi dan pengajaran.
2.    Pembinaan dan pengembangan bahasa melalui media massa sehingga penulis dan pembaca semakin bertambah kosakata bahasa Indonesia dan lebih tahu aturan penulisan yang baik.
3.    Pemakaian bahasa Indonesia dalam menghasilkan karya-karya seni dan sastra.
4.    Pembinaan dan pengembangan bahasa dalam kaitannya dengan bidang ilmu dan, teknologi.

F. Simpulan
Perkembangan bahasa Indonesia yang semakin pesat memiliki kesejarahan yang panjang. Sebelum menjadi bahasa Indonesia, yang dikenal sebelumnya adalah bahasa Melayu. Bahasa Melayu memiliki pemakai bahasa yang banyak, khususnya karena kemampuannya menjadi bahasa Lingua Franca atau bahasa yang dijadikan sebagai bahasa perhubungan dan perdagangan di Nusantara. Bahasa Melayu resmi menjadi bahasa Indonesia sejak diikrarkannya Sumpah Pemuda 1928 yang salah satu pernyataannya mengakui bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia.

Tidak ada komentar: