Jumat, 15 Februari 2013

BELAJAR MELALUI PORTOFOLIO PROFESIONAL


TINJAUAN BAB
Pembelajaran yang sedang berlangsung akan kokoh apabila guru memiliki komunitas belajar profesional. Pengkajian dan pengembangan sangat penting dalam proses merefleksikan praktik. Portofolio profesional adalah alat alat yang ampuh dalam memfasilitasi proses tersebut. Bab ini akan membahas portofolio profesional di komunitas belajar dengan menawarkan strategi perkembangan.
Di antara pertanyaan yang berusaha dijawab adalah:
·      Apa yang dimaksud dengan portofolio profesional?
·      Apa peran portofolio profesional di komunitas belajar?
·      Apa yang termasuk ke dalam portofolio profesional?
·      Bagaimana memulai mengembangkan portofolio?
·      Bagaimana seharusnya portofolio dalam pengorganisasian?
·      Bagaimana dengan portofolio elektronik?
·      Bagaimana portofolio dievaluasi?
·      Apa strategi yang mendukung dalam pengembangan dan penggunaan portofolio di komunitas belajar?

APA YANG DIMAKSUD DENGAN PORTOFOLIO PROFESIONAL?
Portofolio profesional adalah dokumen yang mendemonstrasikan pendekatan pengajaran dan pendekatan administrator kepemimpinan yang dilakukan oleh guru. Hal ini menawarkan potret praktik pendidik dari waktu ke waktu, serta refleksinya (Martin-Kniep, 1999). Dokumen yang dipilih untuk portofolio mencerminkan poin kunci dari filosofi pendidik dan pertumbuhan profesionalnya. Mereka memberikan bukti untuk mendukung refleksi pada filosofi dan praktik yang pendidik tulis.
Portofolio dulu lebih sering dalam bentuk buku. Namun, perkembangan teknologi dan peningkatan kompetensi teknis guru, portofolio elektronik telah menjadi jauh lebih popular. Seseorang lebih sering menyimpan dua jenis portofolio, salah satunya portofolio pekerjaan.  Portofolio pekerjaan berisi koleksi lengkap bukti seperti perincian unit, foto pilihan kegiatan kelas, dan sampel pekerjaan siswa. Komentar reflektif juga disertakan. Sedangkan portofolio presentasi menampilkan lebih sedikit dan lebih terfokus daripada portofolio pekerjaan. Pada portofolio tersebut terdapat foto atau video dari salah satu kegiatan kelas, ringkasan dari unit, maupun contoh materi lengkap.
Portofolio menampilkan bagian-bagian yang harus mudah dipahami. Oleh karena itu, portofolio harus terorganisasi dengan baik. Portofolio juga harus disesuaikan dengan tujuan. Refleksi diri memiliki fungsi yang penting dalam portofolio. Semua jenis portofolio memiliki aspek kesamaan, tetapi portofolio penilaian diri hanya dilakukan oleh gurunya sendiri. Guru yang menentukan hal yang terjadi di dalamnya berdasarkan kriterianya sendiri. Akan tetapi, dalam komunitas belajar, guru membahas pilihannya bersama rekan-rekannya. Pertimbangan untuk portofolio akan membantu guru dalam merefleksikan praktik dengan mengaitkannya pada keyakinan mereka. Hal ini memungkinkan pertimbangan kembali atau bahkan mengubah beberapa praktik sesuai dengan pemahaman baru mereka.

APA PERAN PORTOFOLIO PROFESIONAL DI KOMUNITAS BELAJAR?
Selama beberapa tahun telah ada minat portofolio siswa sebagai suatu alternatif cara menilai dan mendokumentasikan kemajuan mereka. Namun, beberapa waktu ini perhatian lebih diberikan kepada portofolio profesional guru. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung dan mendokumentasikan pembelajaran.
Portofolio profesional memberikan kelebihan dalam wawancara kerja. Dalam program mentoring, portofolio dapat menjadi berharga sebagai alat untuk mendokumentasikan dan merefleksikan pengajaran dan pembelajaran di tahun-tahun pertama. Penggunaan portofolio profesional telah menyebar untuk guru yang berpengalaman. Di sekolah tertentu, portofolio profesional dapat dijadikan pengganti evaluasi tahunan. Selain itu, portofolio sangat membantu dalam mendokumentasikan prestasi, strategi pengajaran yang efektif, atau kelas penelitian yang memenuhi syarat untuk memperoleh hibah.
Keuntungan bagi komunitas belajar dan pendidikan pada umumnya adalah portofolio menyediakan sarana untuk melestarikan sampel pengajaran dan kepemimpinan. Merekan dan mendokumentasikan portofolio profesional akan menjadi pertimbangan yang dapat dipublikasikan.
Komunitas belajar dapat ditingkatkan ketika pendidik menggunakan portofolio profesional. Pengembangan kolaborasi dan review portofolio profesional merupakan alat yang ampuh dalam menumbuhkan profesionalitas dan membantu membangun komunitas belajar. Portofolio profesional akan mendorong refleksi dan penelitian bagi pendidik. Hal ini dapat terjadi karena adanya usaha secara kolaborasi dalam meninjau portofolio satu sama lain. Dengan demikian, kolaborasi dalam peninjauan portofolio ini akan membantu dan mengurangi isolasi pendidik.

APA YANG TERMASUK KE DALAM PORTOFOLIO PROFESIONAL?
Bukti dan refleksi adalah dua elemen utama dalam portofolio. Berikut penjelasannya:
Bukti
Bukti menyediakan dokumentasi aktual tentang praktik. Pemilihan bukti harus mempertimbangkan tujuan secara keseluruhan dan mencerminkan aspek profesionalisme. Berikut beberapa hal yang dapat disertakan di dalam bukti:
·      Pernyataan filosofi pengajaran Anda.
·      Pendekatan diskusi Anda dalam belajar mengajar.
·      Deskripsi Anda terhadap pengidentifikasian kelebihan siswa dan penyediaan waktu Anda kepada siswa yang ingin bertemu.
·      Contoh pelajaran, unit, atau strategi pembelajaran.
·      Contoh proyek kerja siswa, baik secara individu maupun kelompok.
·      Dokumentasi prestasi siswa.
·      Artikel atau publikasi profesional lainnya yang pernah ditulis.
·      Hasil penelitian kelas.
·      Dokumentasi konferensi, kelompok belajar, atau lokakarya yang di dalamnya Anda menjadi konsultan.
·      Kerja yang dilakukan dalam kerja sama dengan negara, sekolah lokal, atau tingkat nasional.
·      Langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan praktik mengajar.
·      Efek penelitian pendidikan, buku profesional, atau jurnal.
Komentar Reflektif
Selain dokumen-dokumen, hal  penting yang dimasukkan ke dalam portofolio adalah tulisan yang berisi pemikiran tentang dokumen yang diwakili dalam kaitannya dengan diri Anda sebagai profesional. Refleksi memberikan potret individu sebagai pembelajar seumur hidup. Refleksi harus mencakup uraian dari konteks bukti dan secara terbuka mendiskusikan hal positif dan negatifnya. Penulis harus menjelaskan tentang hal-hal yang mempengaruhi perencanaan masa depan mereka. Dalam komunitas belajar, refleksi kolaboratif pada dokumen akan mendorong diskusi dan menambah wawasan terhadap proses pembelajaran. Beberapa tips untuk refleksi portofolio sebagai berikut:
·      Jadilah pribadi Anda sendiri dengan mengekspresikan ide-ide dan perasaan.
·      Jadilah pribadi yang ramah, terutama ketika menulis harus menggunakan bahasa yang sesuai tujuan dan sasaran pendengar. Ungkapkanlah pemikiran dengan jelas dan terorganisasi.
·      Sensitif. Gunakanlah istilah “diterima” terutama ketika mengacu pada kelompok etnis atau siswa berkebutuhan khusus.
·      Jadilah analitis. Pertimbangkan arti dokumen bagi Anda, mengapa Anda memilihnya, dan apa yang Anda pelajari dari itu.
·      Bagilah refleksi pribadi Anda dengan rekan-rekan. Terbukalah untuk komentar, dan ikutlah dalam dialog-dialog dengan rekan tentang refleksi.

BAGAIMANA MEMULAI MENGEMBANGKAN PORTOFOLIO?
Berikut beberapa saran untuk memulai mengembangkan portofolio. Semuanya dapat dilakukan secara kooperatif dengan rekan-rekan di komunitas belajar.
·      Tentukan tujuan untuk portofolio.
·      Renungkanlah pendidikan dan praktik profesional Anda dalam keyakinan Anda selama itu.
·      Rencanakan struktur portofolio Anda. Mengembangkan daftar isi maupun peta konsep akan sangat membantu Anda.
·      Putuskan bukti dokumen terbaik yang akan mendokumentasikan area praktik Anda.
·      Pilih tempat yang tepat untuk portofolio Anda.
·      Berilah tanggal pada semua item dan buatlah catatan segera setelah Anda mengumpulkannya.

BAGAIMANA PORTOFOLIO DALAM PENGORGANISASIAN?
Hal yang dipertimbangkan pada saat pengorganisasian portofolio sebagai berikut:
·      Tentukan tujuan portofolio karena hal ini akan mempengaruhi pengorganisasian.
·      Jika portofolio untuk diri sendiri, Anda mungkin akan mengisinya dengan berbagai tugas Anda sebagai guru maupun administrator.
·      Jika portofolio dilakukan dalam hubungannya dengan rekan kerja, Anda dapat memilih dalam memutuskan format pengorganisasian bersama-sama.
·      Jika portofolio digunakan untuk tinjauan eksternal, aturlah sesuai dengan kriteria yang diinginkan orang tersebut.
·      Mulailah dengan pengantar.
·      Pastikan setiap item yang disajikan dalam portofolio memiliki dasar pemikiran.
·      Artikulasikan pemikiran kepada rekan Anda untuk membantu memperjelas pemahaman mereka.
·      Sebelum mengirimkan portofolio presentasi dalam bentuk apa pun, pastikan bahwa portofolio tersebut memberikan gambaran yang akurat tentang Anda.

BAGAIMANA DENGAN PORTOFOLIO ELEKTRONIK?
Portofolio elektronik sangat popular di kalangan pendidik. Portofolio digital tidak hanya mendokumentasikan dan mempromosikan perkembangan profesional, tetapi juga memperkuat kesadaran pendidik terhadap teknologi untuk belajar mengajar (Hartnell-Young & Morris, 2007).
E-portofolio berisi informasi yang sama seperti portofolio tradisional lainnya, tetapi dikembangkan dan diakses secara elektronik (Powers, Thompson, & Bucner, 2001). Video, materi scan, foto digital, teks, dan audio termasuk dalam format ini.
Di sisi positif, portofolio elektronik menawarkan lebih banyak variasi, baik untuk penampilan maupun pengembangannya. Mereka memiliki nilai tambah. Sejumlah besar bahan dapat disimpan di dalamnya dan dapat ditransfer secara mudah ke dalam laptop atau flash driver.
e-portofolio menggabungkan grafik, teks, foto, video, dan suara dalam berbagai cara yang menarik. Dalam mengembangkan e-portofolio, guru memperoleh pengalaman tambahan dalam menangani berbagai gaya belajar. Namun, menciptakan e-portofolio memerlukan tingkat kecanggihan dalam keterampilan teknologi, dan aksesnya ke perangkat lunak dan keras, yang mungkin tidak dimiliki oleh semua penulis.  
Berikut beberapa tips untuk mengembangkan portofolio elektronik.
· Pastikan bahwa portofolio elektronik Anda terlihat profesional. Jika Anda tidak memiliki keterampilan teknis, mintalah seseorang untuk membantu Anda mengembangkannya.
·      Pilihlah format yang dapat diakses dan kompatibel dengan perangkat keras mereka.
·      Pastikan bahwa mekanisme seperti link dapat bekerja dengan baik.
·      Buatlah portofolio elektronik Anda mudah digunakan.
·      Berhati-hatilah dengan informasi pribadi Anda ketika memakai folio-web.
·      Dapatkan izin tertulis sebelum publikasi bukti, seperti foto-foto, klip video, dan pekerjaan orang lain, khususnya siswa dan guru lainnya. Sadarilah adanya hukum hak cipta.
·      Buatlah dua salinan, baik salinan keras maupun salinan back-up elektronik portofolio Anda.
·      Mintalah rekan Anda melihat portofolio elektronik untuk dikomentari.

BAGAIMANA PORTOFOLIO DIEVALUASI?
Penilaian portofolio tergantung pada tujuan yang dikembangkan. Ada beberapa jenis rubrik untuk menilai berbagai jenis portofolio (Martin-Kniep, 1999). Rubrik dapat digunakan baik sebagai panduan saat membuat portofolio maupun sebagai alat evaluasi (Hartnell-Young &Morriss, 2007). Dalam komunitas belajar, penilaian portofolio dapat dilakukan bersama-sama. Secara umum, orang yang mencari isi portofolio, termasuk pengembang, dapat mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
·      Apakah dokumen yang disajikan sudah relevan dengan tujuan portofolio?
·      Apakah bukti telah mendukung klaim yang sedang dibuat?
·      Apakah itu menunjukkan refleksi serius, penilaian diri, penelitian, dan wawasan baru bagi guru?
·      Apakah terdapat pemeriksaan terhadap prestasi siswa atau reaksi siswa?
·      Apakah mudah diakses dan dipahami orang lain?
·      Apakah itu memberikan bukti pertumbuhan profesionalitas dalam pembelajaran yang berkelanjutan?
·      Apakah itu menunjukkan kemajuan ke arah pencapaian tujuan tertentu?

Untuk portofolio digital, diperlukan pertimbangan tambahan sebagai berikut:
·      Apakah mudah dalam mengarahkan?
·      Apakah link bekerja dengan baik?
·      Apakah suara, grafis, dan video elemen jelas?

APA STRATEGI YANG MENDUKUNG DALAM PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN PORTOFOLIO DI KOMUNITAS BELAJAR?
Penyediaan waktu, sumber daya, dan dukungan moral dapat memperkuat penggunaan portofolio dalam komunitas belajar. Pengembangan portofolio profesional memakan waktu aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa pengembangan ini dilakukan dalam waktu yang sudah direncanakan untuk meninjau portofolio bersama-sama. Hal ini sangat penting digunakan sebagai strategi pengembangan profesional dan membangun komunitas pada peserta didik.
Membuat bahan yang diperlukan dengan peralatan yang tersedia akan mendorong pengembangan portofolio. Seorang guru baru memerlukan dukungan ekstra dengan membantu melalui mentor.
Jika guru melakukan portofolio mereka secara elektronik, mereka harus diberi bantuan teknis, baik berupa guru, penyediaan situs web, maupun program perangkat lunak yang dapat mendukung portofolio profesional.
Dukungan administrator yang mengakui nilai-nilai penggunaan portofolio dalam komunitas belajar sangat penting. begitu juga pada guru yang lebih mampu bekerja sama dengan siswa pada portofolio mereka sendiri.
Keterampilan refleksi sangat penting dalam pengembangan portofolio. Pemimpin dapat mendorong refleksi yang lebih besar dengan memberikan guru petunjuk dalam profesional lainnya. Misalnya dalam sebuah lokakarya tentang pengelolaan kelas, seorang guru dapat diminta mencerminkan pertanyaan-pertanyaan seperti: apa yang menjadi tantangan terbesar dalam manajemen kelas? Strategi apa yang dapat digunakan untuk mengatasinya? Untuk apa gelar yang telah mereka peroleh ketika bekerja? Bagaimana saya tahu? Mendorong menulis jurnal akan membantu guru menjadi lebih reflektif dalam menulis pikiran mereka sendiri.

SIMPULAN
Portofolio profesional merupakan elemen penting dalam komunitas belajar. Dalam perkembangannya akan mendukung pembelajaran yang berkelanjutan. Banyak bentuk portofolio, baik portofolio tradisional maupun portofolio elektronik. Penggunaannya akan mendorong guru untuk merefleksikan keyakinan mereka melalui praktik dalam meningkatkan instruksi. Kolaborasi dalam membangun dan mereview portofolio profesional merupakan alat yang ampuh untuk menghasilkan peningkatan pembelajaran pada siswa dan guru. Ini adalah proses yang sangat membantu mengubah fakultas ke dalam komunitas belajar.

BELAJAR MELALUI PENDEKATAN KOLABORATIF



Ekuitas dan Keanekaragaman, Mentoring dan Pelatihan, Penilaian Kerja Mahasiswa, dan Keterlibatan Orang Tua

TINJAUAN BAB
Kolaborasi merupakan faktor penting dalam pengembangan dan pemeliharaan profesional komunitas belajar. Tanpa kolaborasi, tidak ada komunitas belajar. Bab ini melanjutkan pembahasan pendekatan kolaboratif untuk meningkatkan instruksi. Dalam hal ini, kolaboratif digunakan untuk penilaian atas karya siswa, mentoring, dan keterlibatan orang tua pada hal-hal yang berkaitan dengan keragaman dalam kolaborasi. Pertanyaan yang akan dijawab pada bab ini adalah:
·      Bagaimanakah masalah kesetaraan dan keragaman dapat ditangani dengan kolaboratif pada komunitas belajar?
·      Apa peran kolaborasi dalam komunitas belajar?
·      Bagaimana mentoring dan pelatihan dalam meningkatkan komunitas belajar?
·      Bagaimana penilaian kolaboratif pekerjaan siswa pada komunitas belajar?
·      Bagaimana kerja sama dengan orang tua dalam komunitas belajar?

BAGAIMANAKAH MASALAH KESETARAAN DAN KERAGAMAN DAPAT DITANGANI DENGAN KOLABORATIF PADA KOMUNITAS BELAJAR?
Ilustrasi:
Seorang guru mengeluh kepada teman seprofesinya. Ia mengeluhkan sikap siswa yang ditemuinya beberapa waktu yang lalu. Guru tersebut khawatir melihat perilaku siswanya yang menjaga jarak dengannya. Si siswa selalu menunduk ketika diajak bicara. Si guru tidak menyukai sikap siswa tersebut yang terkesan takut pada dirinya, bahkan mungkin terlihat sebagai siswa yang pesimis. Setelah si guru memberitahukannya kepada temannya tersebut, temannya memberitahu bahwa itu didasarkan oleh budaya. Suatu budaya ada yang menghargai kontak mata. Seorang anak yang berbicara kepada orang yang lebih dewasa, ia akan menunduk sebagai tanda hormatnya. Demikianlah, teman si guru tersebut menjelaskan. Akhirnya, si guru memahami bahwa dirinya memiliki latar belakang budaya yang berbeda dengan anak didiknya. Beruntunglah dirinya memiliki teman yang berbeda budaya sehingga dapat saling bertukar informasi.
Ilustrasi yang dihadirkan memberikan pelajaran penting mengenai perbedaan latar belakang budaya antara pendidik dengan anak didiknya. Hal tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman yang berimplikasi serius, khususnya yang menyebabkan streotip secara sadar maupun tidak sadar, pemberian informasi yang salah, bahkan yang lebih serius lagi dapat menyebabkan konflik.
Adanya hambatan keanekaragaman mungkin saja diakibatkan oleh isi kurikulum dan materi yang tidak akurat, tidak lengkap, tidak mutakhir, khususnya dalam kontribusinya terhadap berbagai kelompok dengan latar belakang yang berbeda. Keragaman adalah masalah yang harus diatasi  jika menginginkan sekolah menjadi komunitas belajar. Oleh karena itu, sekolah harus menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi siswa, terlepas dari latar belakang budaya yang berbeda dan gender.
Kolaborasi dalam komunitas belajar memperlihatkan semakin eratnyanya kerja sama dengan orang-orang yang berbeda latar belakang. Meskipun masalah ekuitas dan keragaman sering muncul, setiap anggota harus bersama-sama menanganinya. Dengan demikian, hubungan guru dan siswa melalui kolaborasi akan terjadi secara harmonis.
Pendekatan kolaboratif untuk mengatasi keragaman dan ekuitas dapat membantu memperluas wawasan dan pemahaman. Akan tetapi, pendekatan ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Pemerintah pun harus bersedia ikut berperan dalam mengatasi ekuitas dan keragaman. Sebuah upaya yang diajukan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah adanya standar dari Dewan Pembangunan Nasional (2001) yang menempatkan ekuitas sebagai fokus dengan pernyataan sebagai berikut “Staf pembangunan akan mempersiapkan pendidik untuk memahami dan menghargai semua siswa, menciptakan lingkungan belajar yang aman, tertib, dan mendukung, serta optimis terhadap prestasi akademik mereka.”



Strategi Kolaboratif untuk Mengatasi Ekuitas dan Keragaman
·      Bekerja untuk memecahkan masalah pada anggota.
·      Memberikan kesempatan pada guru untuk memeriksa budaya mereka sendiri.
·      Periksa keyakinan dan asumsi tentang pendidikan.
·      Promosikan kesempatan anggota untuk belajar budaya lain.

APAKAH PERAN KOLABORASI DALAM KOMUNITAS BELAJAR
Peran kolaborasi dalam kelompok sangat penting. kolaborasi dapat mengatasi terisolasinya seseorang. Selain itu, akan membangun diskusi yang dapat melibatkan beragam persepsi, keterampilan, dan pengalaman. Kolaborasi merupakan faktor penting dalam membangun sebuah komunitas belajar. Dengan adanya pembentukan komunitas belajar, pencapaian hasil pada siswa dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pembinaan dan pelatihan, penilaian bersama-sama terhadap pekerjaan siswa, dan bekerja sama dengan orang tua.

BAGAIMANA MENTORING DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMUNITAS BELAJAR?
Banyak negara memerlukan program mentoring bagi guru baru serta organisasinya. Hal ini dimaksudkan untuk membangun komunitas belajar. Seorang guru tidak hanya didukung oleh pengembangan keterampilan pembelajaran dan manajemen, namun juga kebudayaan sekolah di tempatnya mengajar.
Mentoring akan bermanfaat bagi komunitas belajar. Mentoring akan dilakukan melalui pendampingan kepada komunitas belajar dengan pemberian nilai-nilai dan praktik. Keuntungan bagi seseorang dalam mentoring ini akan memiliki pengetahuan di bidang kurikulum dan pengajaran, manajemen kelas, persyaratan administratif, dan kebijakan. Selain itu, juga akan mendapat dukungan sosial dan emosional dari mentor mereka. Melalui pengalaman mentoring ini akan meningkatkan refleksi, meninggikan semangat, dan membangun perspektif baru tentang mengajar dan belajar. Persahabatan juga dapat diperoleh pada mentoring ini.

Peran dan Tanggung Jawab Mentor
Fungsi utama dari mentor adalah membantu pemula menjadi mandiri dan mampu efektif dalam komunitas belajar profesional. Mentor menjalin hubungan berdasarkan kepercayaan, kerahasiaan, dan dukungan, dalam membangun keterampilan pendidikan. Selain itu, mentor berfungsi sebagai pelatih dengan perannya menjadi model.

Kualitas yang perlu dicari pada mentoring
·      Menjadi guru yang luar biasa dengan standar tinggi profesional.
·      Penelitian pembelajaran, nilai, dan refleksi.
·      Memiliki pengetahuan terhadap kebijakan, prosedur, dan pedagogic.
·      Sabar, mudah memahami, membantu, percaya diri, dan dapat dipercaya.
·      Mampu memahami pembelajar yang dewasa.

Pelatihan
Pelatihan merupakan proses kolaboratif yang membangun kekuatan seseorang. Dalam kegiatan ini menghargai dan menghormati profesionalisme. Kelompok yang dilatih diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam praktiknya ketika membuat keputusan terhadap strategi.

Manfaat Pelatihan
Pelatihan menguntungkan komunitas belajar dengan cara yang mirip dengan mentoring. Pada pelatihan disediakan pekerjaan dalam menanamkan pengembangan profesionalitas dan mengurangi isolasi. Pelatihan dapat meningkatkan refleksi pada belajar mengajar yang pada akhirnya berfokus pada peningkatan hasil siswa. Pelatihan ini dapat dikembangkan melalui pengembangan portofolio profesional, memeriksa kegiatan siswa, menganalisis data, berpartisipasi dalam kelompok belajar, dan implementasi pada praktik.

Jenis Pelatihan
Ada banyak jenis situasi pembinaan dan model. Oleh karena itu, pendidik harus memutuskan hasil yang diharapkan dalam pembinaan dengan pendekatan terbaik. Misalnya, pembinaan selalu digunakan untuk memfasilitasi strategi baru pembelajaran.

Karakteristik Pelatih yang Terampil
Meskipun banyak model pelatih pada komunitas belajar, hanya pelatih yang memiliki kecerdasan emosional yang dapat efektif menjadi mentor. Selain itu, kompetensi dalam mengembangkan potensi orang lain, empati, dan memiliki hubungan yang baik, serta membangun kepercayaan terhadap orang lain, dapat menjadi karakteristik pelatih yang terampil.

BAGAIMANA PENILAIAN KOLABORATIF PEKERJAAN SISWA PADA KOMUNITAS BELAJAR?
Penilaian terhadap siswa seringkali membuat guru bekerja sendiri. Membuat instrumen pun harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak didik.
Penilaian kolaboratif dapat dilakukan dengan memperlihatkan hasil kerja siswa kepada komunitas belajar. Semua anggota bersama-sama melihat pekerjaan siswa dan member komentar serta penilaian. Hasilnya, masukan anggota memberikan alternatif bagi guru dalam menggabungkan beberapa tugas penilaian berdasarkan tahapan perkembangan.
Pemeriksaan kolaborasi terhadap karya siswa dari waktu ke waktu membantu guru memantau hubungan antara kinerja siswa dan perubahan dalam strategi pembelajaran atau kurikulum. Pendekatan kolaboratif tidak selalu menggantikan penilaian kerja individu sehari-hari yang dilakukan oleh guru.

Berikut perbedaan dalam prosedur dan tujuan.
Menilai Kerja Siswa


Pendekatan Tradisional
Pendekatan Kolaboratif
Siapa
Guru kerja sendiri
Guru bekerja sama dengan yang lain
Apa
Setiap bagian tugas siswa
Hanya beberapa sampel tugas siswa
Mengapa
Yang paling utama menilai kemajuan individu siswa
Untuk banyak alasan, salah satunya untuk menilai dan menginformasikan kurikulum dan instruksional praktik dalam pengembangan profesional
Kapan
Setiap kali
Harus dijadwalkan

BAGAIMANA KERJA SAMA DENGAN ORANG TUA DALAM KOMUNITAS BELAJAR?
Orang tua adalah mitra dalam komunitas belajar. Keterlibatan keluarga terkait dengan prestasi siswa di semua tingkatan. Keluarga mengetahui anak-anaknya dengan cara yang guru tidak tahu. Hal inilah yang menambah perspektif berbeda. Selain itu, keluarga yang terlibat dalam komunitas belajar cenderung mendukungnya dengan banyak cara.
Penting bagi pendidik untuk memahamai peran penting yang dimainkan keluarga. Masyarakat yang beragam menunjukkan beragamnya latar belakang orang tua. Asosiasi Nasional Guru dan Orang Tua telah mengadopsi enam standar keterlibatan keluarga, yaitu 1) menyambut semua keluarga untuk masuk ke dalam komunitas sekolah, 2) berkomunikasi secara efektif, 3) mendukung keberhasilan siswa, 4) berbicara pada anak, 5) berbagi kekuasaan (tanggung jawab), dan 6) berkolaborasi dengan komunitas.
Berikut ada beberapa strategi yang efektif dalam bekerja sama dengan keluarga:
·           Komunikasi sekolah-keluarga
·           Pendidikan orang tua
·           Meningkatkan belajar siswa
·           Keluarga di sekolah
·           Bekerja sama dalam mengambil keputusan
·           Keluarga/Masyarakat kemitraan

Kerja sama dengan orang tua akan meningkatkan hubungan antara guru, siswa, dan keluarga. Dengan demikian, komunitas belajar semakin kuat.

SIMPULAN
Kolaborasi adalah pengikat yang membuat komunitas belajar hidup bersama. Berbagai macam pendekatan kolaboratif digunakan untuk meningkatkan instruksi, termasuk melihat siswa bekerja sama dalam mentoring. Keanekaragaman dengan banyak perspektif yang diberikan akan membawa efektivitas yang lebih besar salam kolaborasi. Pemikiran harus diberikan kepada isu-isu kesetaraan dan keragaman dalam semua aspek kolaborasi. Pentingnya keluarga sebagai mitra dalam komunitas belajar tidak harus diminimalkan. Orang tua dan keluarga lainnya dapat memainkan perannya dalam mendukung dan memperkaya pendidikan anak-anak mereka. Melalui kerja sama orang tua dan pendidik dari berbagai latar belakang dapat ditemukan banyak cara untuk bekerja sama pada komunitas belajar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan proses pendidikan dalam mencapai hasil yang lebih baik untuk semua siswa.